Bongkah.id – Sejumlah warga korban terdampak musibah angin kencang di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menerima bantuan sosial dari pemerintah daerah setempat. Penyerahan bansos ini telah melalui mekanisme penyaluran sesuai aturan.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menyampaikan, pemerintah daerah diizinkan untuk menggunakan anggaran dalam rangka penanganan kebencanaan. Maka dari itu, ada sejumlah proses yang memang harus dilalui.
“Terkait bencana, kami diizinkan untuk mengambil dana untuk bantuan tidak terduga, sehingga ada prosedur yang harus diikuti dan dilalui, dicek lapangan, kemudian datanya diserahkan ke saya, melewati pengecekan ke inspektorat, itu harus dilalui semua. Sehingga kami mohon maaf kalau bantuan ini diserahkannya sedikit agak lama,” katanya.
Mekanisme tersebut, lanjut Ikfina, telah ditetapkan sesuai aturan negara yang bertujuan untuk mencegah adanya korupsi anggaran. Hal ini untuk mencegah tindak pidana korupsi dalam penyaluran bansos.
“Ini yang tidak diinginkan oleh negara. Proses ini harus bertahap sesuai proses. Sehingga ini benar-benar real, tidak mengada-ada, karena ini sudah melalui perhitungan,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Ikfina menyerahkan secara langsung bantuan sosial (Bansos) untuk warga yang terdampak angin kencang di Desa Canggu dan Penompo, Kecamatan Jetis. Dia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi risiko bencana hidrometeorologi.
“Kita sekarang berada di bulan-bulan ada kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, termasuk angin puting beliung. Kalau angin puting beliung ini memang sulit untuk diantisipasi, karena memang tidak tentu titiknya,” katanya.
Dengan diserahkannya Bansos ini, Bupati Ikfina berharap, bisa bermanfaat untuk masyarakat yang sudah terdampak angin kencang.
“Semoga bantuan ini bermanfaat, kalau memang sudah ada yang dibangun kerusakannya, bantuan ini tetap kami terimakan karena memang ini hak anda semua,” pungkasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida menyampaikan, kejadian angin kencang ini terjadi pada 4 Januari 2023 lalu.
“Sesuai dengan petunjuk, bantuan ini baru bisa kami serahkan hari ini. Penerima bantuan dari Desa Penompo ada tiga penerima, dan yang dari Desa Canggu ada 11 orang,” tukasnya. (bid)