Bongkah.id – Kemarau panjang membuat sejumlah lahan pertanian padi di Dusun/Desa Pelabuhan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kekurangan pasokan air. Kondisi tersebut membuat puluhan hektar tanaman padi gagal panen dan menyebabkan petani merugi hingga puluhan juta rupiah.
Padi yang ditanam petani pada bulan Mei-Juni 2023, seharusnya bisa panen pada Agustus-September. Namun, dampak kekeringan membuat padi gagal tumbuh maksimal, lantaran tanah mengering dan berubah retak-retak.
Biji padi yang seharusnya berisi beras, malah kopong tak berisi apa-apa. Apalagi sebagian sawah justru lebat ditumbuhi ilalang dan rumput liar sehingga tanaman pagi kalah bersaing mendapat nutrisi dari tanah.
“Tidak bisa di panen, musim kemarau sangat sulit untuk mengairi sawah,” ujar Dedik (48), petani yang ditemui di sawahnya, Rabu (16/8/2023).
Lantaran tanaman padi imbas kekeringan tak bisa diandalkan, dia membiarkan lahannya mengering. Namun, ada juga petani yang menyelamatkan padinya meskipun hasil panennya tidak sebagus biasanya.
“Tidak bisa diselamatkan, gagal Panen pupuk juga mahal,” ungkapnya.
Dalam kondisi normal tanpa kekeringan, sekali panen, Dedi bisa menghasilkan hingga 3 ton padi. Namun karena dimusim kedua masa tanam tahun ini berbarengan dengan musim kemarau akhirnya dia harus merugi.
“Biasanya sekali panen bisa sekitar 3 ton, jika diuangkan per ton Rp 6 juta, jadi kerugian untuk setengah hektar tanaman padi saya diperkirakan Rp 20 jutaan,” kata dia.