Bongkah.id – Pelaku seni dan komedian lokal Jember, Wijaya, atau yang akrab dikenal dengan nama panggung Cak Londo. Kini mantap menapaki jalur baru sebagai politikus. Langkah itu diawali dengan bergabungnya Cak Londo ke PDI Perjuangan.
Bukan sekadar pencitraan, niat Cak Londo cukup serius bergabung dengan partai yang identik dengan logo kepala banteng moncong putih itu.
Ia membawa misi, ingin menjawab keresahan panjang dari dunia kesenian lokal. Terutama soal minimnya perhatian pemerintah terhadap seni tradisional di Kabupaten Jember.
“Alasan saya memilih PDI Perjuangan itu karena jargon mereka selalu bicara tentang wong cilik, wong cilik, wong cilik. Dan saya melihat kesenian tradisional itu bagian dari wong cilik. Tapi di Jember ini, kesenian tradisional hanya dilibatkan saat event. Tidak benar-benar diopeni (dirawat),” ujar Cak Londo, saat ditemui usai mendaftar di Kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Kecamatan Patrang, Jember, Selasa (15/7/2025) sore.
Cak Londo menilai, Jember sebagai kabupaten besar belum memiliki identitas budaya yang kuat. Bahkan kesenian khas daerah pun belum menunjukkan eksistensi yang diakui secara luas. Ia mencontohkan tari Labako yang selama ini dianggap sebagai seni khas Jember, ternyata masih menyisakan perdebatan soal keasliannya.
“Labako itu masih dipertanyakan. Ada yang bilang itu karyanya Bagong dari Jawa Tengah. Bapak Ibu Det Amik Jaduk. Orang Jawa Tengah. Harusnya Jember punya lebih dari satu jenis tari khas. Pemerintah daerah harusnya membuat lomba cipta karya tari, kuliner khas, atau cerita rakyat Jember. Biar lahir identitas budaya yang otentik,” tuturnya dengan nada prihatin.
“Dan ini sama Profesor Ayu, Ayu Sutarto pernah membuat identitas sebagai orang pendalungan di Jember. Tapi ya, sebatas itu saja. Pemerintahnya juga tidak ikut menggali,” imbuh pria yang juga identik dengan rambut gimbal warna blonde khas artis aliran musik Reggae itu.
Keputusan Cak Londo masuk dunia politik bukan untuk meninggalkan panggung seni, melainkan justru untuk memperjuangkan ruang hidup yang lebih layak bagi para pelaku seni di Jember.
Ia ingin melalui partai besutan Megawati putri anak Pahlawan Proklamator Bung Karno itu. Karena Cak Londo ingin, ada kekuatan politik yang benar-benar ngopeni (mengayomi) seni dan budaya lokal.
“Lewat PDI Perjuangan, aku ingin ikut ngopeni seni budaya Jember. Bareng teman-teman pelaku seni lain. Karena ini soal identitas dan warisan daerah,” tegasnya.
Menanggapi bergabungnya Cak Londo, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPC PDI Perjuangan Jember, Candra Ary Fianto menyambut hangat.
Menurut Candra, keresahan yang disuarakan Cak Londo sejalan dengan komitmen partai dalam merawat kebudayaan nasional.
“Berdasarkan hasil Kongres V PDI Perjuangan di Bali, kami telah membentuk Badan Kebudayaan Nasional (BKN). Dan kehadiran Cak Londo sebagai kader, menjadi penyemangat bagi kami untuk memajukan budaya di Jember,” terang Candra, yang juga Ketua Komisi B DPRD Jember.
Ia menambahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pun telah menekankan pentingnya budaya sebagai benteng identitas dan kekuatan bangsa.
“Saat itu Ibu Megawati menyampaikan bahwa salah satu yang bisa menjaga bangsa dan terus menggelorakan kearifan lokal itu adalah budaya,” sambungnya. (ata/sip)