Bongkah.id – Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur (Jatim) pada Maret 2022 mencapai 4,18 juta orang, turun 0,39 juta dibanding periode yang sama tahun 2021. Faktor yang menyumbang penurunan angka tersebut salah satunya karena produksi padi meningkat.
Jika dibandingkan September 2021, jumlah penduduk miskin per Maret 2022 turun sedikit, 0,07 0,07 juta orang. Data tersebut berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim.
Data BPS menunjukkan, penduduk miskin di Jatim pada Maret 2021 sebanyak 11,40% dari total populasi. Lalu pada September 2021 turun menjadi 10,59% dan menyusut lagi 10,38% per Maret 2022.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2021 sebanyak 1,84 juta orang. Jumlah tersebut turun dibanding September 2021 yang sebanyak 1,76 juta orang dan pada Maret 2022 susut lagi menjadi 1,72 juta orang.
Sedangkan jumlah penduduk miskin di perdesaan, pada Maret 2021 sebanyak 2,73 juta orang. Pada September 2021, jumlah tersebut turun menjadi 2,49 juta orang.
“Dan pada Maret 2022 turun lagi menjadi 2,45 juta orang,” kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Jatim, Sunaryo dalam rilisnya, Sabtu (16/7/2022).
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode September 2021–Maret 2022 antara lain, naiknya produksi padi di Jatim. Pada bulan Maret 2022, produksi padi di Jatim mencapai 2,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau naik 1,79 juta ton GKG dibanding bulan September 2021.
“NTP (nilai tukar petani) pada Maret 2022 juga naik 0,97 poin dibanding NTP September 2021,” tandas Sunaryo.
Selama triwulan I 2022, kata dia, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,40% dan triwulan III 2021 tumbuh sebesar 1,56% atau naik sebesar 2,84%. Industri besar/sedang di Jatim pada triwulan I 2022 terhadap triwulan IV 2022 tumbuh 3,19%.
Pada Maret 2022, aktifitas masyarakat di Jatim juga sudah mengalami pemulihan. Hasil Google Mobility Index menunjukkan aktifitas pada tempat perdagangan retail dan rekreasi meningkat di angka 8,39 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 berada di angka 0,8.
Untuk tempat belanja kebutuhan sehari-hari naik menjadi 29,9 pada Maret 2022. Sedangkan pada September 2021 sebesar 23,03. Untuk aktifitas di taman meningkat menjadi 25,42 pada Maret 2022.
Sedangkan pada September 2021 masih -8,73. Untuk aktifitas di tempat kerja meningkat menjadi 11,13 pada Maret 2022.
Sementara pada September 2021 masih -12,3. Di sisi lain, realisasi penyaluran bantuan program sembako di Jatim kondisi 20 Maret 2022 sebesar 98,2% dengan jumlah 3.121.333 penerima manfaat dari target total 3.178.463 orang.
Secara sebaran, Jawa Timur juga menjadi daerah dengan penduduk miskin terbanyak, 4,181 juta jiwa. Diikuti Jawa Barat sebanyak 4,070 juta jiwa, diikuti Jawa Tengah sebanyak 3,831 juta jiwa.
Berikut daftar 10 wilayah dengan jumlah kemiskinan terbanyak :
1. Jawa Timur 4,181 juta
2. Jawa Barat 4,070 juta
3. Jawa Tengah 3,831 juta
4. Sumatera Utara 1,268 juta
5. Nusa Tenggara Timur 1,131 juta
6. Sumatera Selatan 1,044 juta
7. Lampung 1,002 juta
8. Papua 922 ribu
9. Banten 814 ribu
10. Aceh 806 ribu jiwa
Adapun secara nasional, data BPS mencatat tingkat kemiskinan di Indonesia per Maret 2022 mencapai 9,54% atau sekitar 26,16 juta orang. Jumlah itu menurun 1,38 juta orang dibanding Maret 2021 yang mencapai 27,54 juta orang.
Sementara dibandingkan September 2021 terpangkas 0,34 juta orang dari 26,5 juta orang.
Berikut daftar 10 wilayah dengan prosentase kemiskinan terbesar:
1. Papua 26,56 persen
2. Papua Barat 21,33 persen
3. Nusa Tenggara Timur 20,05 persen
4. Maluku 15,97 persen
5. Gorontalo 15,42 persen
6. Aceh 14,64 persen
7. Bengkulu 14,62 persen
8. Nusa Tenggara Barat 13,68 persen
9. Sulawesi Tengah 12,33 persen
10. Sumatera Selatan 11,90 persen
(bid)