Bongkah.id – Langit di Desa Jogorogo masih redup ketika seorang pria paruh baya berjalan tertatih menuju kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi.
Rintih kesakitan terdengar pelan, namun cukup membuat para petugas yang tengah bersiap memulai tugas pagi itu terkejut.
Di balik wajah keriputnya yang menahan nyeri, pria itu membawa satu permintaan sederhana namun tidak biasa, melepaskan sepotong pipa paralon dari kemaluannya.
“Kami semua kaget, tak menyangka ada kejadian seperti ini,” ungkap Purwanto, Kepala Seksi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi, ketika mengenang kejadian tak lazim itu yang terjadi Selasa (13/5/2025) pagi.
Pipa plastik berdiameter 3/4 inci dan panjang sekitar tiga sentimeter itu ternyata telah berada di sana selama dua hari.
Sang kakek, yang identitasnya dirahasiakan, mengaku memasukkannya sendiri. Entah apa yang mendorongnya melakukan itu, namun rasa sakit yang makin tak tertahankan dan kesulitan buang air kecil akhirnya mendorongnya mengambil langkah tak biasa, yaitu datang ke Damkar, lembaga yang selama ini ia lihat begitu sigap menolong warga.
Tanpa membuang waktu, petugas segera bertindak. Mengingat kondisi medis yang cukup serius, tim Damkar menghubungi dan berkoordinasi dengan tenaga medis. Kakek tersebut akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Widodo demi penanganan lebih aman dan profesional.
“Proses pelepasan paralon membutuhkan waktu hampir satu jam, dari pukul 04.30 sampai 05.30 WIB. Kami bekerja hati-hati, demi menghindari luka lebih lanjut,” jelasnya.
Bagi petugas Damkar, ini mungkin bukan permintaan pertolongan biasa. Namun bagi sang kakek, pagi itu adalah perjuangan untuk lepas dari rasa sakit yang telah menghantuinya selama dua hari.
Dan bagi siapa pun yang menyaksikan, kisah ini adalah pengingat, bahwa tak peduli seaneh apapun keadaannya, mencari pertolongan disaat kondisi darurat adalah langkah yang tak boleh ditunda. (ima/sip)