Sultoni mengatakan, mayoritas embung di wilayah utara brantas tidak memiliki basesflow atau aliran dasar. Sejak awal pembuatan embung tersebut memang dimanfaatkan untuk tadah air hujan.
”Berbeda dengan embung/waduk yang sejak awal disetting tidak hanya menampung air hujan. Misalnya waduk Karangkates, Malang. Selain punya aliran dasar (baseflow) dari pegunungan embung itu juga punya kapasitas besar untuk menampung air hujan,’’ paparnya.
Saat ini debit air Embung berkurang banyak sebab Embung di desain skala kecil sehingga para petani sudah menyesuaikan untuk bercocok tanam saat musim kemarau tiba.
“Terutama petani di Utara Brantas untuk masuk tanam ke 2 tidak menanam padi dan kalau kemarau menanam tembakau karena kebutuhan airnya tidak terlalu banyak,” pungkasnya.
Seperti pantauan dilokasi, memasuki musim kemarau, Embung Brumbung di Desa Mangunan, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang mulai mengering. (ima)
