Kondisi mobil usai terlibat lakalantas tunggal di KM 697+800 B tol Jomo./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Mengemudi saat mengantuk sangat berbahaya karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan, cedera, dan bahkan kematian.

Lakalantas yang terjadi karena pengendara mengantuk sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Masih kerap ditemukan kasus lakalantas akibat pengendara memaksakan berkendara sambil menahan kantuk.

ads

Kali ini terjadi di tol Jombang – Mojokerto (Jomo), tepatnya di KM 697+800 B, pada Senin (14/4/2025), sekitar pukul 15.00 WIB.

Terjadi lakalantas tunggal mobil berisikan keluarga oleng lalu menabrak pembatas jalan guardraill tol Jomo. Terdapat 3 orang mengalami luka-luka.

Senkom Tol Jomo, Hary mengatakan bahwa diduga korban kurang konsentrasi dan mengantuk saat mengemudi minibus Nissan grand livina nopol B 1719 FZK.

“Menurut keterangan Nadjib selaku pengemudi kendaraan Nissan Grand Livina Nopol B 1719 FZK, Semula kendaraan melaju dari Sidoarjo tujuan ke Solo dengan kecepatan 90 KM/Jam di L1, setiba di KM 697+800 B pengemudi indikasi mengantuk sehingga hilang fokus dan kendaraan oleng ke kanan menabrak pembatas jalan guardraill L IS, kemudian terguling melintang di L1 menghadap ke utara,” ujarnya, Senin (14/4/2025).

Risiko lakalantas yang disebabkan oleh rasa kantuk ini bukan hanya berpotensi terjadi pada pengemudi, tapi pada 3 penumpang yang telah mengalami luka akibat peristiwa ini dan juga pengguna jalan lain yang sedikit terganggu perjalannya.

“Ada 3 korban luka ringan dan 2 korban Selamat di rujuk ke RS Al Azis Jombang, pemeriksaan dilakukan oleh KP1A,” jelasnya.

Belajar dari peristiwa itu, alangkah baiknya jika rasa kantuk mulai datang pengemudi bisa beristirahat dan tidur sedikitnya 10 sampai 15 menit di rest area tol yang telah disiapkan agar tubuh cukup segar kembali. (ima)

23

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini