Bongkah.id – Pemerataan pembangunan infrastruktur jalan menjadi fokus kerja pasangan Ikfina Fahmawati-Gus Dulloh (Sa’dulloh Syarofi) jika terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Mojokerto 2025-2030. Dengan infratruktur dan sarana prasarana jalan yang bagus dan merata hingga ke lingkungan desa dapat memudahkan aktivitas warga sehingga roda perekonomian kian menggeliat.
Program pemerataan infrastruktur jalan di Kabupaten Mojokerto sesungguhnya sudah berjalan selama 14 tahun yang dirintis oleh Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) pada tahun 2010-2018. Selama hampir 8 tahun, MKP menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 718 Km.
Guna percepatan pembangunan, Bupati Ikfina Fahmawati yang menjabat tahun 2021-2024 melanjutkan program tersebut. Namun dampak pandemi Covid-19, calon bupati petahana itu baru bisa membangun jalan pada tahun 2023 sepanjang 178 Km.
“Infrastruktur itu sangat penting, namun belum selesai,” kata Ikfina saat berkampanya di Jetis, Rabu (13/11/2024) malam.
Kini, masih tersisa 103 Km jalan yang belum dibangun dari total panjang 1000,4 Km se-Kabupaten Mojokerto. Maka, pasangan cabup-cawabup nomor urut 1 Ikfina-Gus Dulloh berkomitmen akan menuntaskan pembangunan tersebut hingga merata ke pelosok desa.
“Karena masih ada jalan poros desa yang belum dibangun standar sepanjang 103,7 Km. Masih banyak jalan lingkungan desa yang belum dibangun jalan beton,” ujar Ikfina.
Pemerataan pembangunan, imbuh Ikfina, terutama untuk wilayah lor kali (utara Sungai Brantas) meliputi Kecamatan Jetis, Gedeg, Kemlagi dan Dawarblandong. Menurutnya, kondisi jalan utama kabupaten dan provinsi di wilayah lor kali saat ini memberi banyak manfaat bagi masyarakat karena akses transportasi umum juga semakin mudah.
“Wisata di wilayah utara sungai semakin berkembang, juga dilewati Bus TransJatim karena jalannya sudah bagus. Ini bukti nyata dampak pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” tandas Ikfina.
Ikfina menerangkan, infrastruktur jalan yang mulus dan memadai membuat Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih Mojokerto menjadi salah satu sasaran jalur transportasi umum bus Transjatim dengan trayek Mojokerto-Gresik dan Mojokerto-Surabaya. Artinya, arah pembangunan di Kabupaten Mojokerto sbagai wilayah penyangga Gerbangkertosusila telah sesuai dengan visi misi serta program dari Pemprov Jatim.
“Dengan adanya bus Transjatim, wilayah Lor Kali sekarang banyak berkembang, terutama pariwisata dan sektor lain yang terkait seperti UMKM. Kalau jalannya tidak baik, pemprov tentu akan berpikir lagi kalau mau membuat moda transportasi melewati Mojokerto,” paparnya.
Dalam pembangunan infrastruktur, Ikfina memaparkan, pemerintah juga meningkatkan sarana prasarana penunjang seperti PJU (Penerangan jalan umum) untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan warga. Cabup petahana ini menegaskan, Pemkab Mojokerto sudah membuka layanan pengaduan masyarakat terkait masalah PJU melalui ke call center 112.
“Nah jika ada yang padam warga bisa melapor call center 112. Keluhan PJU di titik mana dan kilometer mana, nanti akan diteruskan untuk ditindaklanjuti dan Tim Reaksi Cepat (TRC) dari DPRKP2 akan diturunkan untuk segera memperbaiki,” tegasnya.
Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini mengungkapkan, pihaknya dapat laporan tenyata banyak kotak box komponen PJU termasuk kabel PJU sepanjang 250 meter yang sering hilang, terutama di wilayah alas Dawarblandong dan Kemlagi. Petugas akhirnya membutuhkan waktu, karena terlebih dulu melakukan pengadaan untuk memperbaiki PJU padam yang seringkali dikeluhkan masyarakat tersebut.
“Jadi tidak sesederhana itu, PJU padam bukan berarti karena lampu. Ternyata setelah dicek petugas ada komponen yang hilang mengakibatkan PJU padam. Selain pembangunan, kita juga memberikan pelayanan masyarakat yang membutuhkan secepatnya, seperti PJU padam,” ujar Ikfina Fahmawati.
Pada saat yang sama, paslon akronim Idola juga tidak mengesampingkan pengembangan bidang lainnya. Seperti ekonomi, pendidikan dan fasilitas pelayanan kesehatan.
“Kita memang fokus pembangunan bidang infrastruktur, tapi bersamaan dengan itu saya dan Gus Dulloh berkomitmen akan mewujudkan percepatan ekonomi secara bertahap. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Mojokerto,” ungkap Ikfina.
Untuk mewujudkan cita-cita pemerataan pembangunan yang berkelanjutan itu, paslon Ikfina-Gus Dulloh tentu harus terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto periode 2025-2030. Maka, paslon Idola mengajak masyarakat Kabupaten Mojokerto datang ke TPS pada Rabu 27 November 2024 nanti.
Ketika sudah memasuki tempat pemungutan suara, masyarakat akan menerima surat suara warna biru muda yang akan dicoblos. Kemudian di dalam bilik, pemilih membuka kertas suara dan coblos paslon nomor 1 yang bergambar calon bupati Ikfina Fahmawati mengenakan baju kebaya hitam berkerudung dan calon wakil bupati Sa’dulloh Syarofi dengan pakaian warna selaras serta memakai blangkon.
“Niatkan ibadah, ucapkan bismillah memilih pemimpin yang tidak hanya baik tetapi yang dapat dan mau bekerja untuk rakyat, rakyat coblos nomor 1. Maka masyarakat bersama membangun Mojokerto bersama Idola,” cetus Ikfina Fahmawati, Cabup Mojokerto nomor urut 1. (bid)