Bongkah.id – Mengisi waktu libur dengan menyatu bersama alam kini menjadi pilihan banyak orang. Salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman itu adalah Wisata Agro Rengganis (WAR), yang terletak di kawasan Kebun Teh Gunung Gambir, Dusun Nanasan RT 03 RW 23, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.
Berada di ketinggian lereng Gunung Gambir dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Probolinggo, tempat ini menawarkan udara sejuk dan pemandangan hijau yang menenangkan. Dikelola oleh karyawan Perkebunan PTPN XII, WAR menghadirkan sensasi wisata alam kekinian yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan generasi digital. Terutama mereka yang gemar berbagi momen di media sosial.
Diresmikan pada 1 Oktober 2018, WAR hadir dari gagasan kreatif para karyawan PTPN XII yang melihat potensi besar kebun teh sebagai destinasi wisata alam modern. Mengusung konsep kekinian, lokasi ini dipenuhi spot-spot foto instagramable, gardu pandang, jembatan layang, hingga wahana unik seperti “Jembatan Patah Hati” yang menarik rasa penasaran banyak pengunjung.
“Lokasi ini memang kita rancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tempat berswafoto dan healing. Dengan latar kebun teh, suasana pegunungan, dan udara sejuk, pengunjung bisa menikmati suasana sekaligus mengabadikan momen,” ujar Dodo Eko Wahyudi, pengelola WAR yang juga karyawan PTPN XII, Minggu (21/8/2022).
Dodo menuturkan, WAR awalnya dibangun dengan memanfaatkan hamparan kebun teh seluas 22 hektare, dan sejak awal terus dilakukan pembaruan.

“Kalau tidak diperbarui, pengunjung bisa bosan. Jadi kita selalu melakukan inovasi. Bahkan dalam waktu dekat akan ada area berkemah lengkap dengan fasilitas ala hotel berbintang,” katanya.
Menuju ke lokasi Wisata Agro Rengganis, pengunjung bisa menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari pusat Kota Jember. Akses jalan yang dulu dikenal makadam dan berbatu, kini sudah diaspal berkat dukungan pemerintah daerah sejak 2019. Meski begitu, beberapa akses menuju fasilitas pendukung seperti penginapan dan kolam renang masih membutuhkan peningkatan.
“Kami berharap kerja sama antara PTPN XII dan pemerintah daerah terus berlanjut, agar seluruh akses bisa lebih nyaman bagi wisatawan,” ujar Dodo.
Diketahui dari lokasi wisata yang terletak di ketinggian 900 di atas permukaan laut. WAR dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Mulai dari penginapan, kolam renang, area camping ground, taman bermain anak, hingga sentra UMKM yang menjual oleh-oleh khas seperti Teh Gunung Gambir asli, kaus, dan kerajinan tangan.
Untuk tiket masuk, saat ini sistemnya telah digabungkan menjadi satu paket bersama parkir:
Tiket masuk + parkir roda dua: Rp10.000
Tiket masuk + parkir roda empat: Rp10.000
Salah satu pengunjung, Budianto, mengaku terkesan dengan perkembangan kawasan Gunung Gambir. “Dulu saya berdinas di Sumberbaru tahun 1992 hingga 1995. Saat itu belum ada lokasi wisata, hanya kebun teh biasa. Sekarang sudah berkembang sangat pesat,” ungkapnya.
Budianto menilai WAR sebagai tempat wisata yang lebih unggul dari lokasi lain, bahkan dibandingkan kawasan wisata teh populer di Malang atau Lawang. “View-nya luar biasa. Udaranya segar, cocok buat liburan keluarga,” tambahnya.
Dirasa datang ke lokasi wisata pegunungan ini penting, lanjutnya, bukan hanya tentang keindahan, tapi juga ketenangan. Dengan konsep kekinian yang terus diperbarui, tempat ini cocok untuk liburan, healing, bahkan hanya sekadar ngopi sambil menikmati aroma teh asli Gunung Gambir.
“Bukan karena ke sini akhirnya putus cinta, tapi kalau sedang patah hati, ke sini bisa membantu move on,” ujar Dodo berseloroh tentang wahana Jembatan Patah Hati, salah satu ikon unik WAR. (ata/sip)