Bongkah.id– Aktivitas erupsi Gunung Raung di Jawa Timur masih terus berlangsung hingga Jumat pagi (13/6/2025), setelah pertama kali terpantau meletus pada Rabu (11/6/2025). Letusan terakhir tercatat terjadi sekitar pukul 05.00 WIB dan menyemburkan abu vulkanik yang berdampak ke sejumlah wilayah di Kabupaten Jember.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mencatat wilayah Kecamatan Silo menjadi daerah yang terdampak cukup signifikan, terutama di Dusun Ranggi, Desa Garahan, serta Desa Sidomulyo.
Warga Terdampak Abu Vulkanik, Relawan Bagikan Masker Gratis
Relawan Gumitir bersama Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jember mulai membagikan masker gratis sejak Kamis (12/6/2025) sebagai upaya mitigasi dampak abu vulkanik terhadap kesehatan warga.
“Abu mulai turun sekitar pukul 08.00 pagi kemarin, khususnya di Dusun Ranggi, Desa Garahan. Di Desa Sidomulyo juga terdampak, meski intensitasnya lebih ringan,” ujar Mohammad Hasan, anggota Relawan Gumitir.
Hasan, yang akrab disapa Pak Ela, menyebutkan abu vulkanik mengganggu pernapasan, merusak tanaman, dan mencemari cucian warga. Bahkan, pengendara di jalur nasional Jember–Banyuwangi juga terkena dampaknya.
“Kami imbau pengendara mengenakan masker dan kacamata untuk menghindari kelilipan akibat debu,” tambahnya.
Ribuan Kepala Keluarga Terdampak, 1.000 Masker Sudah Didistribusikan
BPBD Jember memperkirakan sedikitnya 1.000 kepala keluarga (KK) terdampak di Dusun Ranggi dan jumlah serupa di Desa Sidomulyo. Pembagian masker dilakukan di sejumlah pos pantau, termasuk.Pos Pantau Garahan dan Gumitir, Desa Rowosari, Gunung Malang, dan Jambearum (Kecamatan Sumberjambe), Desa Slateng, Sumberbulus, dan Sumbersalak (Kecamatan Ledokombo), Desa Sumberjati (Kecamatan Silo)
“Total ada 9 titik lokasi pembagian masker. Kami juga mendistribusikan makanan siap saji, vitamin, dan perlengkapan logistik lainnya untuk relawan serta petugas pemantauan,” jelas Kepala BPBD Jember, Widodo Julianto.
Kolaborasi Antarwilayah dan Pemantauan Aktif Gunung Raung
BPBD Jember turut melakukan koordinasi lintas daerah dengan BPBD Banyuwangi, Bondowoso, serta Badan Geologi ESDM untuk memantau perkembangan erupsi Gunung Raung.
“Kami juga siagakan posko pantau dan merekomendasikan penggunaan HT (handy talkie) untuk mempercepat komunikasi, karena sinyal seluler di sekitar Raung sering hilang saat erupsi,” kata Widodo.
Selain itu, BPBD juga mendorong pelatihan bagi relawan, pemasangan banner penanda posko, serta pemantauan berkala terhadap aktivitas gunung.
Aktivitas Erupsi Meningkat, Gunung Raung Berstatus Waspada Level II
Sepanjang Kamis (12/6/2025), Gunung Raung tercatat mengalami lima kali erupsi, masing-masing pada pukul 00.55 WIB, 02.05 WIB, 03.00 WIB, 04.30 WIB, dan 04.41 WIB. Kolom letusan teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak.
Gunung Raung saat ini berstatus Level II (Waspada). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, tidak menuruni kaldera, serta tidak bermalam di area kawah. (atta/sip)
