Bongkah.id – Dua korban ledakan di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, meninggal dunia akibat tertimpa tembok rumah.
Kedua korban diketahui bernama Luluk Sudarwati (45) dan anaknya bernama Kaffa (3).
Sebelum meninggal akibat ledakan di rumah Aipda Maryudi, korban Luluk sedang menyusui anaknya yang sedang sakit panas di kamarnya.
Lokasi kamar korban berada di sebelah rumah tingkat tiga bagian belakang milik Maryudi yang kini rata dengan tanah akibat ledakan.
“Luluk tertimpa tembok tingkat (milik Aipda Maryudi) yang berada di sebelah timur kamar korban yang saat itu sedang nunggu anaknya sakit panas,” ujar tetangga korban, Hanafi, Senin (13/1/2025).
Kemungkinan Ledakan Bukan dari Elpiji
Samsul menduga bahwa ledakan yang berasal dari rumah milik Aipda Maryudi itu bukan dari elpiji. Lantaran, rumah tiga lantai milik anggota Polsek Dlanggu ini rata dengan tanah.
“Kalau elpiji kemungkinan enggak. Saya gak bisa memastikan. Masak elpiji 3 kilogram bisa meratakan rumah tiga lantai, dan gak ada api yang membakar. Kalau elpiji kan harus ada pemicunya,” pungkas Hanafi.
Hingga saat ini belum ada statement resmi dari pihak kepolisian Polres Mojokerto atau Polda Jatim, tim INAFIS dan Gegana masih melakukan penyisiran di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, ledakan di rumah anggota polisi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (13/1/2025) mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Ledakan di rumah milik anggota polisi Mojokerto itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB.
Selain dua korban meninggal dunia, seorang perempuan dan balita, ledakan di Mojokerto tersebut juga merusak empat rumah. Dua diantaranya dalam kondisi hancur. (ima/sip)