Bongkah.id – Jember Mini Zoo (JMZ), kebun binatang mini yang berlokasi di Jalan Brawijaya, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur. Kini menjadi salah satu destinasi wisata edukatif yang layak dikunjungi keluarga.
Dengan koleksi kurang lebih 300 ekor satwa dari 40 spesies, tempat ini menjadi alternatif rekreasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mengedukasi, terutama bagi anak-anak.
Didirikan pada tahun 2021 lalu, Jember Mini Zoo awalnya hanya berupa lahan bekas pabrik perusahaan susu kemasan merek lokal. Namun, seiring waktu dan tingginya animo masyarakat, JMZ kini berkembang menjadi pusat wisata edukasi berbasis konservasi. Namun dengan prinsip terus membenahi diri.
“Kami sekarang juga menjadi bagian dari lembaga konservasi, harapannya Jember Mini Zoo bisa lebih berkembang dan satwanya lebih banyak serta menjadi tempat eduwisata yang lebih lengkap,” ungkap Adnan Mochammad, Owner Jember Mini Zoo, saat ditemui di lokasi, Sabtu (12/7/2025) siang.
Adnan menjelaskan, dari total 300 ekor satwa yang ada, sebagian besar merupakan jenis unggas dan reptil, seperti burung merak, burung unta, biawak, hingga ular. Kini dengan statusnya sebagai lembaga konservasi yang telah resmi didapat. JMZ memelihara hewan langka yang dilindungi seperti harimau, dan satwa endemik Indonesia lainnya.

“Kami juga memperbaiki sejumlah sarana untuk kenyamanan satwa, agar mereka tidak stres dan senang dengan kandang yang disediakan. Kami punya tim dokter dan ahli gizi hewan yang rutin memantau kesehatan satwa,” tambahnya.
JMZ juga terus membangun jejaring dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI), dan sejumlah pengelola kebun binatang di daerah lain yang siap melakukan pertukaran hewan guna memperkaya koleksi satwa di Jember.
Menanggapi langkah perkembangan JMZ ini, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, yang berkesempatan melakukan kunjungan dan pengawasan ke lokasi. Memberikan apresiasi terhadap upaya pengelolaan Jember Mini Zoo.
“Jember Mini Zoo ini adalah representasi tempat wisata edukasi yang baik dan layak untuk anak-anak usia TK hingga SD, bahkan lebih. Ini satu-satunya di Jember. Konsepnya edukatif, tempatnya bersih dan terawat, bahkan bangunan-bangunan etnik peninggalan Belanda masih dipertahankan. Jadi konsepnya alam sekaligus heritage,” ujar Nur Patria.
Menurutnya, keberadaan JMZ juga membawa multiplayer effect yang positif bagi ketahanan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Yang pasti, ini jadi tempat hiburan keluarga. Tapi bukan berarti satwanya dieksploitasi. Justru sebaliknya, menjadi media pembelajaran yang menyenangkan,” ujarnya.
Dalam menjalankan fungsinya, BKSDA tetap melakukan pengawasan terhadap kelayakan kandang, kesehatan satwa, hingga pengelolaan lingkungan. “Harapan saya, agar lokasi ini selalu terakreditasi A. Itu harus,” tegas Nur Patria. (ata/sip)