Bongkah.id – Ketelatenan Mujiono (52), menggeluti usaha budidaya peking daging selama puluhan tahun telah menginspirasi masyarakat sekitarnya, Desa Rejosopinggir Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sekarang, sedikitnya ada 10 orang ikut beternak.
Mujiono menggeluti budidaya ternak bebek sejak tahun 1991 silam. Dan kini, di desanya sudah ada 10 orang yang mengikuti usaha itu.
“Dulu masih sangat minim, hampir tidak ada. Sekarang semakin berkembang, banyak yang budidaya,” ujar Mujiono, Rabu (11/10/2023).
Mujiono menjelaskan, di gudang belakang rumah ia memiliki 35 kotak penetasan telur dengan listrik kapasitas 3300 watt untuk menetaskan telur bebek jenis peking.
”Kunci utama budidaya anakan bebek itu harus telaten. Meski aktivitasnya mudah, tapi harus teliti,’’ terang Mujiono sembari memberi makan bebek.
Mujiono menjelaskan, proses pemilihan harus teliti, sebab bagus tidaknya hasil penetasan tergantung dari proses pemilihan ini.
”Kita teropong, kita cermati satu persatu. Kalau ada embrionya kita ambil untuk di tetaskan, kalau kosong tidak kita ambil biasanya di buat telur asin,” terangnya.
Setelah di pilah telur yang memiliki embrio selanjutnya dibawa ke tahap proses penetasan dengan mesin penetas selama kurang lebih 28 hari.
Selama penetasan, pembudidaya juga harus memperhatikan setiap berkala, misalnya membolak balikan telur, hingga memperhatikan suhu ruangan.
”Intinya tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena berpengaruh pada hasil penetasan,’’ jelasnya.