bongkah.id ‐‐ Presiden AS Donald Trump kembali dievakuasi Secret Service (pasukan pengawal presiden dan keluarganya). Ia dievakuasi ditengah konferensi pers. Setelah seorang pria melakukan aksi penembakan di luar pagar di Gedung Putih, Washington DC, Senin (10/8/2020) waktu setempat.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu dilaporkan melepas dua tembakan satu blok dari Gedung Putih di 17th Street dan Pennsylvania Avenue. Sekitar delapan hingga sembilan personil Secret Service dengan senjata otomatis berhasil menaklukan dengan sebuah tembakan. Menangkap dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Jurnalis Fox News yang berada di luar Gedung Putih melaporkan. Mendengar dua tembakan yang dilepaskan pelaku. Selanjutnya seorang personil Secret Service mendekati Trump. Membisiki. Memintanya keluar dari ruangan konferensi pers.
Trump bertanya, “apa yang terjadi?” sambil keluar dari ruangan. Diikuti para stafnya, termasuk Menteri Keuangan Steve Mnuchin dan Direktur Lembaga Manajemen dan Anggaran Russ Vought. Dievakuasi ke Oval Office. Kemudian pintu ruangan tersebut dikunci semua. Sementara awak media tetap berada di dalam ruangan konferensi pers. Pintunya dikunci.
Setelah situasi kondusif, Trump melanjutkan konferensi pers yang dijadwalkan. Trump mengatakan, dia tidak tahu apa-apa tentang identitas atau motif orang yang menembakan senapan di luar Gedung Putih.
Saat ditanya apakah orang itu bersenjata, Trump mengiyakan fakta tersebut, meski menekankan mungkin kehadiran orang tersebut tak terkait dirinya. “Ini mungkin tidak ada hubungannya dengan saya”, kata Trump menjawab pertanyaan wartawan.
“Saya merasa sangat aman dengan Secret Service. Mereka orang-orang hebat. Mereka yang terbaik dari yang terbaik. Mereka sangat terlatih,” imbuhnya memuji.
Trump juga mengumumkan, seseorang telah ditembak oleh pasukan pengamanan presiden. Dan, mengatakan “semuanya telah terkendali”.
“Aparat penegak hukum menembak seseorang, sepertinya sang tersangka. Saat ini tersangka sedang dibawa ke rumah sakit,” ujarnya sebagaimana dikutip BBC.
Sejauh ini belum ada informasi pasti mengenai motif di balik aksi penembakan tersebut. Disinggung mengenai pelaku, Trump mengatakan jika pelaku dilengkapi senjata.
“Dari yang saya pahami, iya dia (pelaku) bersenjata,” ucapnya singkat.
Ketika kembali ke hadapan media, Trump mengatakan ia tidak dibawa ke bunker, seperti yang sempat dilakukan saat gelombang protes kematian George Floyd di depan Gedung Putih.
“Secret Service hanya ingin saya menyelamatkan diri sebentar untuk memastikan bahwa semuanya terkendali di luar (Gedung Putih),” ujarnya.
CEDERA SERIUS
Sementara itu, di luar Gedung Putih, sejumlah personil pengamanan presiden yang berseragam serba hitam dan bersenjata senapan otomatis terlihat berlarian di pekarangan Gedung Putih. Mengambil posisi. Siap melancarkan tembakan.
Membenarkan ucapan Trump, juru bicara Secret Service lewat akun Twitter membenarkan, adanya aksi penembakan yang dilakukan oleh seorang laki-laki.
“Seorang pria telah dibawa ke rumah sakit, bersama dengan seorang agen setelah terlibat aksi penembakan di 17th Street dan Pennsylvania Avenue – satu blok dari Gedung Putih,” tulis Dinas Rahasia AS.
Dilansir dari Associated Press, Dinas Pemadam Kebakaran mengatakan, seorang pria mengalami cedera serius. Mungkin kritis. Kantor berita itu juga mengabarkan, aparat sedang menyelidiki apakah individu tersebut punya latar belakang gangguan jiwa.
Seorang saksi mata, Philipos Melaku mengatakan, ia mendengar suara tembakan yang dilepaskan oleh pelaku yang diduga seorang laki-laki. “Saya mendengar suara tembakan. Sebelumnya saya mendengar teriakan. Itu suara laki-laki,” kata Melaku kepada AFP.
“Setelah itu, sambil mengarahkan senjata otomatis AR-15 mereka, setidaknya delapan atau sembilan petugas melumpuhkan pelaku,” tambahnya.
Seperti dilaporkan The Guardian, kejadian bermula saat anggota pengamanan presiden melihat gelagat aneh seseorang yang mendekati Gedung Putih. Menenteng senjata di area 17th Street dan Pennsylvania Avenue.
Dalam sebuah pernyataan, petugas pengamanan presiden mengatakan, sekitar pukul 17.53, seorang pria berusia 51 tahun mendekati seorang petugas. Yang sedang berdiri di posnya di sudut 17th Street dan Pennsylvania Avenue NW. Dekat kompleks Gedung Putih.
“Tersangka mendekati petugas tersebut. Memberi tahu petugas bahwa dia memiliki senjata” kata salah seorang anggota Secret Service dalam pernyataannya.
Ia menambahkan, tersangka kemudian berbalik. Berlari dengan agresif ke arah petugas tersebut. Mengeluarkan sebuah benda dari pakaiannya.
“Dia kemudian berjongkok dalam posisi penembak. Seolah-olah hendak menembakkan senjata,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, petugas segera merebut senjatanya. Belum ada keterangan resmi siapa pelaku, meski ia sempat dibawa ke rumah sakit. Akibat tertembak Secret Service.
Akibat kejadian ini, sebagian jalan di sekitar Gedung Putih telah diblokir dan sejumlah polisi berkumpul di sudut lokasi. (rim)