Bongkah.id – Tiga pekerja tewas dan dua lainnya syok akibat menghirup gas beracun kerja di pabrik bioetanol PT Energi Argo Nusantara (Enero), Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/4/2020). Gas etanol menyembur dari salah satu tabung preselting yang diduga mengalami kebocoran.
Korban yang meninggal dunia dan selamat langsung dibawa ke RSUD RA Basuni, Gedeg. Dua pekerja mengalami syok dan trauma setelah melihat tiga temannya meninggal dunia.
Tiga korban tewas yakni Beni Tri Sucahyo, warga Jalan Margitosan RT 011 RW 04 Ds. Gembongan Kec. Gedeg, Adhi Bayu Nugraha, warga Dusun Sukosewu, RT 08 RW 02 Desa Gempolkerep Kec. Gedeg. Keduanya pekerja di Divisi Biogas Plant.
Korban ketiga yakni Rudik, warga Dusun Sukosewu, Desa Gempolkerep, Kec. Gedeg yang bekerja di bagian Helper.
Sedangkan dua korban yang selamat yakni Mochammad Jainun warga Dsn. Ngudi RT 021 RW 04 Kidul Ds. Gempolkrep, Kecamatan Gedeg. Purnawirawan TNI AD ini merupakan Kepala Satpam PT Enero.
Serta Koirul Hidayat, warga Dusun Gobah, Desa Gembongan, Kec. Gedeg berstatus karyawan. Kedua korban luka ini merupakan saksi mata peristiwa kecelakaan kerja di anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X itu.
Menurut keterangan Koirul, saat kejadian dirinya sedang bekerja membersihkan area kolam tabung presetling seperti biasanya. Tiba-tiba, korban mencium bau gas menyengat.
“Saya spontan lari menjauhi semburan gas yang menyengat. Ada pekerja lain yang juga menghirup gas itu tidak sempat menyelamatkan diri,” kata Koirul.
Saksi mata lain Jainun mengaku melihat beberapa pekerja dengan panik berlari keluar dari area kolam. Kala itu, Jainun sedang mendampingi para pekerja yang sedang membersihkan kolam tabung gas preselting.
Ada dugaan semburan gas becarun ini akibat kebocoran tabung gas preselting di area kolam. Dugaan ini diperkuat pengakuan Jainun yang terpental saat berupaya menyelematkan salah seorang korban yang mengalami keracunan hingga meninggal dunia.
“Saya melihat ada pekerja yang keracunan dan berusaha menolong, tapi malah terpental karena semburan gas,” ungkapnya.
Pihak PT Enero belum bisa memastikan penyebab semburan gas beracun. Saat ini perusahaan etanol masih mengumpulkan semua informasi dan data terkait kecelakaan kerja tersebut.
“Penyebabnya apa masih kami telusuri, lebih lengkapnya belum bisa kami kabari. Ini masih suasana bingung dan kalut,” ujar humas PT Enero Ariel.
Tim medis menyebutkan, tiga orang sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit dan dua lainnya mengalami syok.
“Tiga datang sudah meninggal. Yang dua orang lain dalam keadaan syok setelah melihat temannya yang meninggal juga menghirup bau etanol. Insyaallah yang dua ini baik-baik saja,” kata Dokter IGD RSUD RA Basuni Kabupaten Mojokerto Evi Martnawati kepada wartawan, Sabtu (11/4/2020).
Saat ini pihak PT Enero masih menghitung kerugian korban dan materiil akibat kecelakaan kerja ini. (bid)