Bongkah.id – Sejumlah pedagang Pasar Tunggorono, di Desa Tunggorono Kecamatan Jombang, Jawa Timur geram dengan polusi debu serbuk kayu yang diduga dari pabrik olahan kayu wilayah setempat. Akibatnya, pernafasan warga terganggu hinga mengotori barang dagangan. Minggu (10/9/2023).
Pantauan dilokasi, tampak debu serbuk kayu menumpuk hingga setebal 1 cm di beberapa atap lapak pedagang. Tak hanya menumpuk di atap dan lapak pedagang, debu juga terlihat jelas beterbangan.
Hari Wismono (68) salah satu pedagang daging mengatakan, polusi debu serbuk kayu itu mulai dirasakan warga sejak satu bulan ini. ”Kalau ada angin debu itu sampai kemana-mana. Dari pagi, siang sore malah parah kalau ada angin,’’ ujar dia.
Saking parahnya, debu yang menumpuk di lapak pedagang bisa di pegang dengan tangan. Ia mengakui, dampak yang dirasakan warga tak hanya mengotori lapak milik pedagang. Namun juga mengganggu kesehatan warga.
”Dampak yang saya rasakan tidak hanya mengotori barang dagangan. Namun juga mengganggu pernafasan dan membuat mata pedih. Saya sampai pakai kacamata,’’ tambah Hari.
Disinggung asal debu serbuk kayu itu, ia menduga debu berasal dari pabrik pengolahan kayu yang tak jauh dari wilayah setempat. ”Darimana lagi, soalnya pabriknya kan di selatan, jadi pas kena angin ke utara jatuhnya kesini,’’ papar dia.
Hari mengaku, dampak debu itu tak hanya menimbulkan keluhan pedagang pasar Tunggorono. Namun juga beberapa warga yang rumahnya berdekatan dengan area pabrik ikut terdampak.
”Orang orang desa sudah laporan tapi tidak tahu kelanjutannya,’’ jelas dia.
Sejak berjualan 1995 silam, Hari mengaku polusi debu hampir terjadi setiap tahun khususnya saat musim panas disertai angin seperti ini. ”Setiap tahun hampir ada, tapi tidak separah ini,’’ ucap dia.