Seorang ibu warga Dusun Marmoyo RT 7, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang sedang menimba air dari sumur yang mulai mengering dampak musim kemarau, Kamis (10/8/2023). Foto: Karimatul Maslahah

Bongkah.id – Memasuki musim kemarau, warga warga Dusun/Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Kondisi ini disebabkan mengeringnya sumur dan sumber air lain di daerah tersebut.

Kesulitan mendapatkan air bersih antara lain dialami warga Dusun Marmoyo, RT 7. Mereka terpaksa mendatangi sumur-sumur milik tetangga yang masih menyisakan air.

ads

”Sebagian disini memang sumurnya mengering. Maklum, karena letaknya di atas bukit dusun ini letaknya paling tinggi sendiri,’’ ujar Meikasari (27) salah satu warga, Kamis (10/8/2023).

Dia mengungkapkan, air di beberapa sumur milik warga mulai mengering sejak memasuki musim kemarau tiga bulan ini. Beberapa warga ada yang menambah pipa agar bisa menjangkau air yang berada di kedalaman sumur. Sebagian lagi, memilih mengambil air dari sumur warga lain.

”Ini saya sendiri pakai pompa air. Karena ini kedalamannya sudah 15 meter,’’ jelas dia.

Meikasari bersama anggota keluarganya harus memompa air secara manual jika ingin mendapatkan air bersih. Meski alirannya tak begitu deras, ia mengaku saat ini kebutuhan air bersih masih teratasi.

”Tidak tahu lagi kalau beberapa bulan kedepan. Karena puncak musim kemarau biasanya pada bulan 10,’’ ujar dia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah desa setempat telah mengadakan program pengeboran air untuk mengatasi kesulitan air di dusun setempat. Namun setelah di bor sedalam 125 meter, air tak kunjung keluar.

”Kemudian rencananya akan pindah titik untuk mencari sumber baru,’’ jelas dia. Sebagai masyarakat kecil, dia hanya bisa berharap, ada dropping air bersih dari pihak terkait.

”Kalau kami masyarakat kecil harapannya ada perhatian bantuan misalnya pemasangan pengeboran air atau bantuan air. Tapi kami hanya bisa berharap,’’ kata Meikasari .

Terpisah, Kalaksa BPBD Jombang Bambang Dwijo Pranowo tak menampik jika Kabupaten Jombang telah memasuki musim kemarau. Sejalan dengan itu, beberapa wilayah kondisi debit airnya mulai menurun.

”Kita sudah mulai memasuki kemarau. Tapi kalau kekeringan yang sampai menyentuh kebutuhan vital warga belum ada,’’ jelas dia.

Sejauh ini, lanjutnya, BPBD Jombang belum menerima laporan terkait krisis air maupun permintaan dropping air bersih di sejumlah desa.

”Kita belum dapat laporan atau permintaan dropping air bersih dari desa. Tapi kalau ada permintaan akan kami tindaklanjuti,’’ pungkas Bambang. (ima)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini