
Bongkah.id – Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, Jawa Timur dikenal sebagai daerah penghasil durian berkualitas dengan rasa dan aroma khas.
Berdasarkan data statistik tahun 2025, potensi durian di Kabupaten Jombang mencapai 159.624 pohon, dengan 89% di antaranya atau sebanyak 143.060 pohon berada di Wonosalam.
Secara keseluruhan, potensi panen durian total mencapai 80.994 pohon, yang menghasilkan setara dengan 54.377 kwintal per tahun.
Durian lokal Wonosalam memiliki beragam varietas unggulan, seperti bido, mentega, manalagi, elang, mrico, dan jae. Varietas ini semakin dikenal dan banyak dibudidayakan oleh masyarakat dalam skala usaha yang lebih luas.
Lebih dari 50 peserta berbondong-bondong mendaftarkan durian jagoannya untuk di ikut sertakan dalam Kontes Durian Unggul Wonosalam 2025.
Durian yang telah di daftarkan kepada panitia, ditata rapi di atas panggung dan siap dinilai oleh Dewan Juri.
Tak sedikit pula masyarakat yang menghadirinya, mulai dari wilayah Surabaya, Gresik, Mojokerto dan daerah luar kota lainnya.
Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo mengatakan bahwa kontes durian unggul Wonosalam merupakan bentuk apresiasi kepada petani durian yang telah berdedikasi dalam membudidayakan durian unggulan.
Ia berharap, melalui kontes ini, durian Wonosalam semakin dikenal luas dan mampu menjadi komoditas unggulan bertaraf internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan hortikultura, antara lain melalui sertifikasi durian mrico sebagai bagian dari upaya pelestarian varietas unggul durian lokal Jombang, dan sekolah lapang budidaya durian di Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani,” ujarnya, Senin (10/2/2025).
Ia juga mengajak masyarakat Jombang untuk bangga dengan durian lokal dan mendukung petani dengan mengonsumsi serta mempromosikan durian Wonosalam.
“Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yaitu membuat program petani eksis dan bangga dengan hasil produksinya, memaksimalkan ketahanan pangan di tingkat provinsi dan nasional, serta menggiatkan promosi potensi Kabupaten Jombang di bidang pertanian, perkebunan, pariwisata, dan lainnya kita viralkan agar mendunia,” tuturnya.
Anggota DPR RI, Sadarestuwati, yang turut hadir pula dalam kegiatan kontes Durian Wonosalam 2025 itu menyampaikan bahwa potensi buah durian lokal Wonosalam seperti Bido luar biasa. Ia mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menggerakkan petani durian dan menjadikan durian Wonosalam berjaya di tingkat internasional, khususnya varietas Bido.
“Saya, salah satu yang memulai kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2012 dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petani, pemerhati durian, hingga pemerintah daerah. Durian Bido, sebagai varietas unggulan Wonosalam, memiliki keunggulan rasa yang khas dibandingkan durian impor seperti Montong dan Musang King,” jelasnya.
Lanjut wanita yang akrab disapa Mbak Estu, durian lokal masih perlu ditingkatkan agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, sangat diperlukan untuk membantu petani durian dalam mengembangkan usaha mereka dan melestarikan varietas durian lokal.
“Saya berharap ke depannya pemerintah daerah, meskipun dengan adanya pengetatan anggaran dan upaya efisiensi yang luar biasa, tetap bersemangat untuk memperhatikan nasib para petani kita, baik petani tanaman pangan maupun petani perkebunan, termasuk peternak. Mohon hal ini diperhatikan,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Panitia Event Kontes Durian Unggul Wonosalam 2025, Ketut Suseno Putro menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mencari varietas durian baru yang unggul dan mampu bersaing. Selain itu juga menjadi wadah untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada petani durian agar terus berbudidaya, serta menjadikan tanaman durian sebagai anugerah bagi mereka.
“Kontes ini akan berlangsung selama 2 hari, yaitu pada tanggal 9 dan 16 Februari 2025, dengan penjurian yang dilakukan pada hari yang berbeda untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta. Kriteria penilaian meliputi bentuk buah, isi buah, dan rasa,” tuturnya.
Panitia mentargetkan bahwa sekitar 100 peserta akan turut serta dalam kontes durian ini. Sedangkan pada hari pertama saja sudah ada lebih dari 50 peserta yang mendaftar.
“Kami berharap semua pihak dapat mendukung dan memotivasi para petani untuk melakukan budidaya durian. Asosiasi Komoditas (Askom) Petani Durian siap membantu merealisasikan tujuan di lapangan,” papar Ketut Suseno Putro. (ima/sip)