Bongkah.id – Fakta baru terkait penyebaran virus corona di Surabaya terungkap. Virus yang menyebar di Kota Pahlawan rupanya berasal dari Eropa, berbeda dengan Covid-19 di DKI Jakarta dan daerah sekitarnya.
Fakta ini diungkapkan Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi (Menristek-BRIN) Bambang Brodjonegoro. Berdasar data bank influenza internasional (GISAID), 13 sampel virus yang ada di Jabodetabek dan Surabaya, dua diantaranya masuk dalam kategori corona Eropa.
Bambang menyebut, dua jenis coronavirus itu yang menjalar di Indonesia, namun memiliki sedikit perbedaan antara virus di Surabaya dan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
“Ada dua yang kategori (Covid-19) Eropa menyebar di Surabaya. Sebelas (yang lainnya) masih others (belum teridentifikasi),” ucap Bambang di Jakarta, Selasa (9/6/2020).
Istilah others yang disebut Bambang adalah virus yang belum masuk daftar enam kategori Covid-19 global. Adapun dua kategori virus dari Eropa termasuk dalam enam daftar tersebut.
Pemerintah, kata Bambang, juga menyerahkan 13 sample (whole genom secuencing) virus corona yang ada di Indonesia. Tiga belas sample yang diserahkan ke GISAID tersebut, hasil dari riset internal di dua lembaga bio molekuler Eijkman di Jakarta, dan Airlangga di Surabaya.
“Tujuh dari Eijkman, dan enam dari Unair (Universtias Airlangga),” ucap mantan Menteri Keuangan.
Bambang menjelaskan, identifikasi virus corona, terutama yang berkembang di Indonesia ini, penting untuk penelitian dan pengembangan vaksin. Saat ini, lanjutnya, pemerintah menempuh dua jalur pengembangan vaksin.
Pertama, memastikan pengembangan vaksin mandiri. Kedua, lewat jalur pembelian ke nagara-negara yang menemukan vaksin.
“Sampai hari ini belum ada negara maupun konsorsium farmasi yang berhasil menemukan vaksin (covid-19),” paparnya. (bid)