Petugas kesehatan Disnak Jombang saat melakukan pemeriksaan hewan ternak sapi./bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Petugas kesehatan Disnak Jombang saat melakukan pemeriksaan hewan ternak sapi./bongkah.id/Karimatul Maslahah/

Bongkah.id – Di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), banyak masyarakat yang merasa khawatir saat hendak mengonsumsi daging sapi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang, Aziz Daryanto, memaparkan, bahwa PKM sifatnya sangat menular, bahkan tingkat penularan ke sesama hewan mencapai 100 persen. Namun untuk tingkat penularan pada manusia sangatlah rendah, karena tergolong virus nonzoonosis.

ads

“PMK itu kan disebabkan oleh virus yang sifatnya nonzoonosis yang tidak menular dari hewan ke manusia, jadi berkaca pada itu, daging bisa di potong dan disembelih,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

Ia juga mengatakan, tidak ada ciri khusus hewan terkena PMK setelah dipotong dan tidak bisa diidentifikasi daging yang terkena PMK atau tidak.

“Kecuali kalau memang jeroannya ada ketidak normalan seperti busuk atau kelainan lainnya maka itu perlu di afkir, kalau normal secara umum ya layak dikonsumsi,” jelasnya.

Perlu diketahui, PMK merupakan penyakit yang menyerang beberapa bagian tubuh hewan, seperti mulut dan kuku. Oleh karena itu, beberapa bagian daging hewan ternak yang terinfeksi PMK tidak disarankan untuk dikonsumsi, seperti daging di bagian mulut dan kaki sapi, serta jeroan.

Untuk itu, ia menyarankan, ditengah merebahnya PMK pada hewan ternak, warga dihimbau untuk melayukan dengan cara merebus daging terlebih dahulu apabila ingin dikonsumsi agar lebih aman. (ima/sip)

13

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini