Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto mendampingi Bupati Ikfina Fahmawati mensosialisasikan implementasi Sekolah Ramah Anak kepada ratusan guru PAUD, Selasa (6/12/2022).

Bongkah.id – Sosialisasi implementasi Sekolah Ramah Anak (SRA) untuk tenaga pendidik PAUD Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, gencar dilakukan pemerintah daerah setempat. Pelaksanaan SRA harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi para guru untuk mendeteksi permasalahan yang dihadapi anak.

Dalam sosialisasi SRA, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membeber tujuan pembinaan ini adalah untuk mewujudkan pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas di Kabupaten Mojokerto. Ia menjelaskan, bagaimana para pendidik dapat memenuhi semua kebutuhan hak anak, sehingga terhindar dari stunting.

ads

Selain itu, ke depannya para siswa yang akan menjadi calon ibu terbebas dari kondisi kekurangan gizi kronis. Makanya, lanjut Ikfina, layanan Pendidikan Anak Usia Dini ini harus punya Posyandu di sekolahnya masing-masing.

“Kita sudah siapkan, karena ini merupakan bagian kita untuk melakukan pemenuhan hak anak,” jelas Ikfina saat mensosialisasikan implementasi SRA di Gedung PGRI, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Selasa (6/12/2022).

Kegiatan digelar selama dua hari, diikuti 600 peserta pada hari pertama dan sebanyak 400 peserta di hari berikutnya. Para peserta meliputi tenaga pendidik TK, kelompok bermain, Satuan PAUD Sejenis (SPS), serta Pos PAUD.

Ikfina menyatakan, keberadaan Posyandu termasuk dalam kriteria sekolah ramah anak.
Dia mengatakan, dalam melaksanakan Sekolah Ramah Anak untuk satuan layanan PAUD, harus terdapat pelatihan khusus untuk guru.

Bimbingan itu, lanjutnya, guna meningkatkan kemampuan pendidik dalam mendeteksi tanda-tanda anak yang mengalami pelecehan seksual.

“Kalau kita bicara konsep sekolah, ini adalah bagian dari kita menyiapkan generasi yang akan datang, yang berkembang secara utuh secara holistik integratif dan terpenuhi semua kebutuhannya tanpa ada yang tertinggal,” jelasnya.

Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa Pemkab Mojokerto sedang melaksanakan proses pengembangan  layanan satuan PAUD di Kabupaten Mojokerto menjadi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI).

“Ini betul-betul kita akan tangani dan dijalankan secara serius terkait dengan pengembangan anak usia dini secara holistik integratif,” ucap Ikfina.

Dia juga meminta, para pendidik agar dapat mewujudkan PAUD yang berkualitas sekaligus PAUD-HI di seluruh satuan layanan PAUD di kabupaten Mojokerto.

“Karena ini menjadi faktor pendukung utama, bahwa anak betul-betul akan tumbuh berkembang dengan baik kalau semua haknya terpenuhi, dan pemenuhan hak anak adalah menjadi kewajiban dari semua orang tua dan orang dewasa yang ada disekitarnya,” jelasnya.

Selain itu, dalam mengembangkan layanan PAUD-HI yang berkualitas dan sekolah berstatus ramah anak. Ikfina menilai, perlu adanya pendampingan, pengawasan, dan perhatian dari Bunda PAUD dalam melaksanakan peran dan tugasnya untuk mengupayakan agar semua layanan pendidikan PAUD di wilayahnya masing-masing yang berkualitas.

“Ini semuanya harus diupayakan dalam satu keterpaduan, sistematis, simultan dan terintegrasi,” ucapnya.

Ikfina berharap, para pendidik bisa memperhatikan dan mengupayakan semua kebutuhan anak-anak, baik kebutuhan secara esensial maupun non esensial.

“Sehingga anak-anak kita akan bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, dan kemudian mereka akan menjadi sumber daya manusia Indonesia yang sangat berkualitas,” pungkasnya.

Turut hadir dalam agenda sosialisasi implementasi SRA yakni Plt Kepala Dinas Pendidikan Ardi Sepdianto, Ketua P2TP2A kabupaten Mojokerto, Ketua HP3, ketua HIMPAUD. Kemudian ada juga ketua IGTKI, serta mengundang narasumber dari Fasilitator Nasional yakni Bekti Prasetyani dan Ahmad Ashari. (bid)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini