
Bongkah.id – Selain dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budaya, Kabupaten Jember juga menyimpan jejak sejarah melalui sejumlah bangunan bersejarah yang tersebar di berbagai wilayah. Bangunan-bangunan ini bukan hanya saksi bisu masa lalu, tetapi juga menyimpan nilai edukatif tinggi bagi generasi muda.
Berikut lima bangunan bersejarah di Jember yang layak diketahui dan dikunjungi:
1. Menara Air Pasar Tanjung
Menara air yang terletak di kawasan Pasar Tanjung ini merupakan peninggalan kolonial Hindia Belanda. Dibangun oleh Provencial Water Leiding Bedrijf, menara ini dulunya menjadi bagian dari proyek sistem air bersih untuk warga Jember. Kini, bangunan tersebut dikenal sebagai Water Toren te Djember dan menjadi salah satu landmark penting di pusat kota Jember.
2. Monumen Letkol Moch Sroedji
Letkol Moch Sroedji merupakan pahlawan lokal yang dikenal karena perannya dalam mempertahankan kemerdekaan di wilayah Jember. Untuk mengenang jasanya, Pemerintah Kabupaten Jember membangun sebuah monumen khusus di depan Kantor Bupati Jember. Namanya juga diabadikan menjadi nama jalan, sekolah, hingga rumah sakit di kota ini.
3. Candi Deres
Tak banyak yang tahu bahwa Jember memiliki situs candi yang berasal dari era Kerajaan Majapahit. Candi Deres, yang terletak di Kecamatan Gumukmas, ditemukan pada tahun 1980-an dan diyakini dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Meski hanya berupa reruntuhan bata merah, situs ini menjadi salah satu bukti penting pengaruh Majapahit di wilayah tapal kuda.
4. Patung Triumviraat
Berada di dalam Universitas Jember (UNEJ), patung ini menggambarkan tiga tokoh pendiri kampus terbesar di wilayah timur Jawa ini: dr. R. Achmad, R. Th. Soengedi, dan M. Soerachman. Patung ini berdiri tegak menyambut siapa saja yang masuk lewat gerbang utama UNEJ. Selain nilai sejarah, patung ini juga menjadi simbol semangat pendidikan tinggi di Jember.
5. Monumen Bura
Inilah salah satu monumen tersembunyi di Jember yang tidak banyak diketahui publik. Monumen Bura dibangun untuk mengenang seorang pahlawan lokal bernama Bura, yang gugur secara tragis setelah dibakar hidup-hidup oleh pasukan Belanda. Lokasi monumen ini cukup terpencil dan belum banyak tersentuh pengembangan wisata sejarah.
Kelima bangunan tersebut menjadi jejak sejarah yang penting untuk dilestarikan. Tidak hanya sebagai objek wisata edukasi, tetapi juga sebagai pengingat akan perjuangan dan kontribusi para tokoh di masa lalu bagi masyarakat Jember saat ini. (ata/sip)