bongkah.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berhasil memvaksinasi semua tenaga kesehatan (nakes) dosis pertama di 10 wilayah dari total 38 kabupaten/kota. Proses vaksinasi signifikan dilakukan dalam dua pekan terakhir di seluruh Jatim. Dari yang tadinya hanya 8 persen nakes, kini telah mencapai 84,99 persen nakes per Jumat (5/2/2021).
Demikian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat dihubungi, Sabtu (6/2/2021).
Sepuluh daerah yang tuntas vaksinasi dosis pertama, menurut dia, adalah Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jember, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Mojokerto, Kota Batu, Kota Mojokerto dan Kota Kediri. Secara keseluruhan, di Jawa Timur terdapat 185.860 nakes sasaran vaksinasi berdasarkan alokasi vaksin yang diterima 2 dosis. Sebanyak 157.959 tenaga kesehatan diantaranya telah divaksinasi pada dosis pertama.
“Semangat percepatan vaksinasi ini harus terus kita pertahankan sampai seluruh penduduk di Jawa Timur divaksinasi, sehingga penyebaran Covid-19 dapat terkendali,” kata mantan Menteri Sosial ini.
Kendati vaksinasi dosis 1 kepada nakes di 10 kabupaten/kota tersebut sudah selesai, Khofifah meminta kewaspadaan terhadap Covid-19 ini tetap harus berlapis-lapis. Vaksinasi tetap harus dikawal dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
“Saya harap vaksinasi berseiring dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan mampu memberikan perlindungan berlapis pada masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah menargetkan vaksinasi Covid-19 bagi para nakes di Jatim bisa terselesaikan pada akhir Januari 2021 ini. Setelah itu, vaksinasi bagi masyarakat dimulai. Itu dikatakan Khofifah usai vaksinasi Covid-19 tahap kedua bagi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Jatim, terselesaikan pada Kamis (28/1/2021).
“Jadi empat hari ini, dari tanggal 28, 29, 30, 31 Januari, saya mohon seluruh komitmen kita semua, bahwa vaksinasi untuk SDM Kesehatan bisa kita tuntaskan,” kata Khofifah secara virtual.
Setelah vaksinasi untuk para tenaga kesehatan dilaksanakan, maka vaksinasi untuk orang-orang dengan risiko tinggi dan masyarakat lainnya bisa segera terwujud. Ia pun memohon komitmen semua pihak agar proses pencanangan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Jatim bisa berjalan dengan lancar.
Alumni Fisip Unai ini juga mengingatkan, program Pemprov Jatim tahun 2021 adalah Jatim bangkit. Ia ingin ekonomi Jatim mulai bangkit, kehidupan ketatanegaraan hingga pemerintahan lebih tangguh lagi.
“Tentu membutuhkan kesehatan yang kuat. Karena itu, kami sampaikan terima kasih seluruh yang ikut vaksinasi tahap kedua. Mudah mudahan berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin Ferliana mengatakan, hingga kini pihaknya telah menerima dua kali distribusi vaksin dari pemerintah pusat. Yakni pada 4 Januari dan 25 Januari 2021. Pada 4 Januari mendapat vaksin sejumlah 77.760, kemudian pada 25 Januari menerima vaksin sejumlah 122.120.
Pada tahap pertama, vaksin didistribusikan Dinkes Jatim ke tiga daerah. Yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Pada tahap kedua sejumlah vaksin telah disebar ke 35 kabupaten/kota di Jatim lainnya. (ima)