Bongkah.id – Bunga Tabebuya mendadak viral dan menjadi perbincangan masyarakat Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pohon dengan bunga berwarna merah muda dan putih itu menghiasi alun-alun itu biasanya disebut dengan ‘Sakura Lokal’.
Tanaman dari genus Bignoniaceae ini banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Nama Tabebuya merupakan singkatan dari ‘tacyba bebuya’ atau berarti ‘semut kayu’ dalam bahasa Brazil.
“Habitat asli Tabebuya berasal dari daerah dengan iklim kering, sehingga memiliki ketahanan hidup tinggi dalam kondisi kekeringan. Kondisi ini sangat sesuai untuk negara tropis dan subtropis, terlebih ketika memasuki musim kemarau,” ujar Sugianto staf Administrasi Balai Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Jombang. Sabtu (5/8/2023).
Pohon yang dikenal dengan keindahan bunganya ini bisa tumbuh hingga ketinggian 45 meter. Bunga Tabebuya umumnya berwarna putih, merah, merah muda, dan kuning dengan bentuk terompet sepanjang 5-8 cm yang bermekaran secara bergerombol.
“Ukurannya yang tinggi menjulang membuat pohon Tabebuya kerap ditanam di sisi jalan dan taman sebagai upaya penghijauan,” jelas pria yang juga menjadi owner tanaman sugihflower.
Pohon ini menghasilkan buah berbentuk tabung mengerucut dengan panjang 10-50 cm dengan jumlah biji yang banyak di setiap buahnya. Setiap biji memiliki sayap yang berfungsi membantu penyebaran tumbuhnya dengan bantuan angin saat buah terbelah.
“Bahkan ada peniliti yang mencatat jika bunga Tabebuya bisa diolah menjadi teh untuk mengobati sakit demam,” katanya.
Lebih detail, pria alumni Politik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menjelaskan, pada umumnya, bunga Tabebuya bermekaran saat musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Sejak awal musim berbunga, Tabebuya bisa menghasilkan bunga tanpa putus dalam jumlah banyak.
“Tabebuya mampu tumbuh dan berbunga dengan cepat. Dalam kurun waktu delapan bulan saja, Tabebuya sudah mampu menghasilkan bunga,” pungkasnya. (ima)