
Bongkah.id – Kepulan asap dan kobaran api muncul dari salah satu rumah di sudut Dusun Randulawang, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Rumah itu milik lansia bernama Mukrii’ah (60), ia juga dikenal pendiam dan sudah lama tinggal sendiri.
Kepala Dusun Randulawang, Muhammad Yayat Aminnudin, menjadi orang pertama yang mendapat kabar soal kebakaran itu. Laporan dari warga langsung membawanya ke lokasi. Yang ditemuinya di sana bukan hanya rumah yang terbakar, tapi kenyataan pilu, rumah itu dibakar sendiri oleh pemiliknya.
Mukrii’ah, yang sejak tahun 2020 diketahui mengidap gangguan kejiwaan, diduga sengaja menyiramkan pertalite ke dalam rumahnya lalu menyulut api. Ia sendirian di rumah, sementara sang anak sedang bekerja di Surabaya. Tidak ada korban jiwa, namun semua isi rumah hangus, termasuk kandang dan merpati peliharaan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp80 juta.
Kapolsek Diwek, AKP Edy Widoyono, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, kejadiannya kemarin pagi sekitar pukul 8:45 WIB, kami menerima laporan adanya kebakaran rumah yang dilakukan oleh pemilik sendiri, yang diduga mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2020,” ujar AKP Edy. Kamis (6/6/2025).
Barang bukti berupa jerigen putih bekas pertalite ditemukan di lokasi kejadian. Api berhasil dipadamkan setelah tim pemadam kebakaran Kabupaten Jombang bersama Polsek Diwek datang ke lokasi.
“Saat kejadian, pelaku sedang berada seorang diri di rumah. Anaknya sedang bekerja di Surabaya. Kami juga menemukan barang bukti berupa satu jerigen bekas pertalite yang diduga digunakan dalam pembakaran,” tambah AKP Edy.
Pihak kepolisian segera mengambil langkah. Mereka mengamankan TKP, memintai keterangan saksi, dan melakukan penyelidikan untuk mengetahui lebih jauh kondisi dan motif pelaku.
“Kami masih melakukan pendalaman terkait kondisi kejiwaan pelaku dan motifnya. Ini tetap akan kami tangani secara prosedural,” tegas Kapolsek Diwek.
Di balik puing-puing rumah yang gosong, tersisa kisah memilukan, tentang seorang ibu yang terjebak dalam sunyinya sendiri, bertahun-tahun bergulat dengan depresi yang tak terlihat. Tragedi ini bukan sekadar tentang api, tapi tentang luka yang lebih dalam dari yang bisa dilihat mata. (Ima/sip)