Bupati Jember Muhammad Fawait. Bongkah id/Muhammad Hatta/
Bupati Jember Muhammad Fawait. Bongkah id/Muhammad Hatta/

Bongkah.id – Diketahui dari acara launching Klinik Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Balai Pendidikan dan Latihan Nahdlatul Ulama (Baladika NU), Jalan Tapaksiring, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Jember, Kamis (5/6/2025) siang.

Bupati Jember Muhammad Fawait memberikan pidato sambutan dalam acara tersebut.

ads

Dalam kesempatan berpidato itu, ada potongan pidato Bupati Fawait menyampaikan kelakar yang disampaikan secara langsung.

Ia menyebut secara spontan dalam acara tersebut, jika Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaedi layak menjadi Wakil Bupati (Wabup) Jember.

“Ada Pak Kadinkes juga. Wah ini salah satu pemilik saham, Ketua (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa, yang sudah, macaknya (berpenampilan, red) sudah pakai celana, cocoknya memang jadi wakil bupati,” ujar Bupati Fawait dalam pidatonya.

“Sudah… Biar tambah salbut (ruwet) sudah. Hahaha… Haduuuh… Sekalian ramai. Hehehe… Gus Ayub ini luar biasa,” imbuh Fawait sembari terkekeh.

Dari pernyataan yang dilontarkan itu, juga langsung mendapat sambutan jawaban dari tamu yang hadir.

“PAW,” ucapnya spontan dari seseorang yang duduk di kursi deretan tengah jajaran pengurus NU.

“PAW? Wah, tidak tahu saya. Hahahaha.. Saya lanjutkan saja daripada bahaya ini,” jawab Fawait menanggapi pernyataan yang disampaikan.

Kemudian Bupati Fawait pun melanjutkan pidato sambutannya.

“Aduh, ini saya lanjutkan saja daripada bahaya ini. Pengurus, Ketua, Muslimat, Ketua Fatayat, Ibu Nyai Muslimat, Ketua Fatayat, Banom-Banom NU, Ansor, IPPNU, IPNU, dan semuanya yang tidak bisa sebut satu persatu. Oh iya, ada anggota TP3D. Ibu doktor, dokter Ulfa,” sambungnya.

Terkait kelakar yang disampaikan Bupati Fawait itu. Pantauan dari lokasi, Ketua DPC PKB Jember Ayub Junaedi hanya menanggapinya dengan tersenyum dan kemudian tertawa.

Namun demikian, terkait peresmian Klinik NU itu. Komisaris PT Husada Bintang Sembilan Kh Abdullah Syamsul Arifin, menjelaskan jika sebenarnya rencana awal PCNU Jember itu mendirikan Rumah Sakit NU bukannya Klinik.

Bahkan pada bulan Mei 2022 lalu, sudah dilakukan peletakan batu pertama oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Namun dalam perkembangannya ternyata anggaran yang dimiliki PCNU Jember belum sanggup untuk mendirikan Rumah Sakit NU.

Pria yang akrab disapa Gus Aab ini menjelaskan, jika beberapa waktu lalu disampaikan ada bantuan dari APBD Jember untuk pembangunan RS NU sebesar Rp1 miliar.

Namun, bantuan tersebut tak kunjung cair hingga pelaksanaan Pilkada Jember tahun 2024.

“Rencana awal di sini dibangun Rumah Sakit NU, namun anggaran yang ada belum cukup hingga akhirnya atas saran berbagai pihak, akhirnya dibangun klinik. Kami tetap optimis klinik ini bisa beralih status menjadi rumah sakit dalam waktu dekat,” kata Gus Aab.

Lebih lanjut Gus Aab juga menjelaskan, pada masa mendatang ia yakin Klinik yang diresmikan ini akan menjadi Rumah Sakit NU.

Setelah PCNU nantinya dapat memenuhi kekurangan anggaran kurang lebih Rp 130 juta.

Namun demikian, mantan Ketua PCNU Jember itu juga menyampaikan, jika keberadaan klinik NU itu juga masih ada kekurangan.

Diantaranya, belum adanya Mobil Ambulans untuk kegiatan mobile pengantar pasien. Juga masih perlu melengkapi administrasi mengurus akreditasi.

Sebab, akreditasi menjadi salah satu syarat untuk membangun kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Klinik ini terlebih dahulu harus ada dokumen akreditasi. Setelah itu baru kita kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Kita sudah merencanakan kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung program UHC Prioritas Pemkab Jember,” pungkasnya.

Perlu diketahui dari acara peresmian Klinik NU itu, tidak tampak Wabup Jember Djoko Susanto.

Bupati Fawait hanya tampak didampingi sejumlah kepala OPD, diantaranya Kadinkes Jember Hendro Soelistiyono dan juga Camat Sumbersari Regar Jeane D.

Juga sejumlah tokoh NU, seperti KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab, Saiful Bahri alias Jibul, dan Akhmad Taufik.

Sedangkan, tokoh politik yang tampak hadir diantaranya legislator DPR RI Muhammad Khozin, dan anggota DPRD Jember Mufid. (atta/sip)

3

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini