bongkah.id – Prajurit SatgasTNI Konga XXXIX-B RDB Monusco kembali sukses menyelamatkan warga sipil di Republik Kongo. Prestasi terbaru yang ditorehkan, adalah berhasil mengevakuasi warga sipil korban penghadangan bandit bersenjata di Area Kako Village. Pasca evakuasi korban, tim Long Range Patrol (LRP) Lulimba tetap berjaga lokasi kejadian. Memastikan situasi keamanan di wilayah tersebut. Tidak terjadi serangan susulan dan kekerasan.
Demikian kabar yang disampaikan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) Mission de IOrganisation des Nations Unies pour La Stabilisation en République Démocratique du Congo (MONUSCO) Kolonel Inf Daniel Lumbanraja dalam rilis tertulisnya yang diterima bongkah.id, Selasa (4/8/2020).
“Warga sipil korban yang berhasil dievakuasi tim LRP, lumayan banyak. Ada yang terluka akibat truk yang ditumpangi terguling, ada yang luka akibat penganiayaan, dan ada yang tewas ditembak bandit bersenjata tersebut,” kata Daniel Lumbanraja, yang kini berada di Base Camp Indo RDB Kalemie, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratis Kongo.
Menurut Daniel, bandit bersenjata yang menghadang warga sipil berjumlah 10 orang. Mereka menghadang dua truk yang ditumpangi warga sipil. Peristiwanya di Desa Kako Village, 10 KM dari Static Combat Deploymet (SCD) Lulimba, Sabtu dini hari (1/8/2020).
Informasi kejadian tersebut, dikatakan, untungnya dapat segera diterima CLA dari Chief Village. Kabar tersebut diteruskan kepada Komandan SCD Lulimba Mayor Inf Yoni. Untuk meminta perlindungan pengamanan dan pertolongan bagi korban yang terluka.
Menanggapi laporan tersebut, Mayor Inf Yoni segera mengirim 35 personel yang tergabung dalam tim LRP. Yang terdiri dari Quick Response Team dan tim medis. Meluncur ke lokasi kejadian dalam rangka melaksanakan Protection of Civilian (POC). Setibanya di lokasi kejadian, tim LRP yang dipimpin oleh Lettu Arm Sudarmo langsung melakukan pengamanan wilayah. Demikian pula memberikan bantuan pengobatan terhadap korban yang berjatuhan. Sementara 10 bandit bersenjata melarikan diri.
Saat ditemukan, korban bandit bersenjata tersebut terdiri dari 3 orang warga sipil meninggal dunia. Mereka ditembak para bandit tersebut. Sebanyak 22 orang terluka akibat truk yang ditumpangi terguling. Seain itu, beberapa orang terluka akibat penganiayaan dari para bandit.
Setelah berhasil menyelamatkan para korban bandit bersenjata tersebut, Dantim LRP Lettu Arm Sudarmo dibantu Language Assistance (LA) melakukan koordinasi dengan Armed Forces of the Democratic Republic of the Congo (FARDC). Demikian pula dengan Local Police. Untuk proses Investigasi lebih lanjut. Selain itu juga, berkoordinasi dengan Médecins Sans Frontières (MSF) Team terkait evakuasi korban ke rumah sakit di Lulimba dan Misisi. (rim)