bongkah.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto membuat terobosan untuk memuliakan para lansia di wilayah kerjanya. Langkah cerdas itu dilakukan dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kebijakan itu untuk memuluskan dan tepat sasaran atas semua program bantuan terhadap para lansia, khususnya mereka yang sangat membutuhkan bantuan lantaran kualitas ekonomi pribadi. Demikian pula kualitas ekonomi keluarga lansia tersebut.
“Program bantuan yang sudah terealisasi, adalah bantuan kursi roda buat lansia yang membutuhkan. Misalnya diakibatkan sakit yang dideritanya. Sehingga para lansia tersebut saat ini sudah dapat beraktfitas lagi, baik secara pribadi. Juga yang dibantu oleh anggota keluarganya,” kata Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan tertulis yang diterima bongkah, Jumat (4/6/2021).
Menurut wanita yang karib dipanggil Ning Ita itu, bantuan kursi roda buat lansia dan warga yang membutuhkan sudah dibagikan pada 29 Mei lalu. Pembagiannya sekaligus untuk memperingati hari lansia. Proses pembagiannya dilaksanakan bersama Baznas Kota Mojokerto.
Sebagaimana instruksi Mendagri dalam peringatan hari lansia, dikatakan, setiap pemda diperkenankan mengadakan kegiatan yang sifatnya euphoria. Karena itu, penyerahan kursi roda dilakukan secara langsung. Diantarkan oleh Wali kota Mojokerto bersama Ketua Baznas Dwi Hariadi dan Kabag Kesra Setda Kota Mojokerto Choirul Anwar ke rumah-rumah para penerima.
“Kebetulan para penerima kursi roda adalah penderita stroke. Yang salah satu proses pengobatannya adalah diberikan fisioterapi,” ujarnya.
“Saya juga meminta para penerima kursi roda tersebut dan keluarganya untuk bersabar dalam menghadapi masalah. Sebab setiap masalah itu merupakan cobaan dan ujian dalam berkehidupan,” tambahnya.
Program ke depannya, diakui, masih ada rentetan kegiatan lainnya. Diantaranya penyerahan Kartu Senyum. Fungsi program Kartu Senyum tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan lansia di Kota Mojokerto. Program ini merupakan hasil sinergi antara Pemkot Mojokerto dengan Baznas Kota Mojokerto.
Untuk program Kartu Senyum itu, menurut Ning Ita, Pemkot Mojokerto sudah mengalokasikan anggaran untu Kartu Senyum tersebut melalui APBD. Nilainya tidak besar. Hanya untuk membantu kebutuhan bahan pokok saja. Anggaran dari APB itu disempurnakan Baznas, dengan mengalokasikan dana ZIS (zakat, infaq, dan sodaqoh) dari para muzaki di Kota Mojokerto.
Program kerjasama lainnya dengan Baznas, adalah layanan Homme Care. Kunjungan kesehatan ke rumah-rumah masyarakat Kota Mojokerto. Sebuah program yang sudah dilakukan pemkot sejak awal tahun 2021 lalu.
Sedangkan seusai menyerahkan bantuan kursi roda tersebut, Ning Ita langsung meninjau pelaksanaan vaksinasi untuk penyandang disabilitas di Labkesda Kota Mojokerto. Dalam kesempatan ini dia menyempatkan diri berbincang dengan para penerima vaksin.
“Para penyandang disabilitas ini memiliki hak yang sama dalam segala aspek. Bahkan para penyandang disabilitas tersebut mampu mengharumkan Kota Mojokerto, seperti yang ditunjukan para atlet paralimpic Kota Mojokerto dalam Pekan Paralimpic Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu,” katanya. (bid-02)