Menteri ESDM Arifin Tasrif membahas harga BBM dalam Rapat Kerja Virtual bersama Komisi VII DPR RI, Senin (4/5/2020).

Bongkah.id – Pemerintah memastikan tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak di saat harga minyak mentah dunia sedang turun di bawah 20 USD per barel. Padahal, harga semua jenis BBM di Indonesia lebih mahal dibandingkan Malaysia, Myanmar dan Kamboja.

Dari data Kementerian ESDM, harga BBM jenis Ron 92 di Indonesia per 1 Mei 2020 dijual Rp 9.000 hingga Rp 9.125 per liter. Sementara harga BBM di Vietnam berada di angka Rp 7.146 per liter dan di Myanmar Rp 3.143 per liter, serta Kamboja seharga Rp 8.203 per liter.

ads

Harga BBM di Indonesia hanya lebih murah dibandingkan Singapura. Pemerintah Singapura menjual BBM seharga Rp 20.899 per liter.

Anehnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif malah menyebut harga BBM di Indonesia masih tergolong murah. Malah itu yang menjadi alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM.

“Kalau melihat perkembangan periodenya, ini akan panjang, kita juga bukan termahal di ASEAN,” ujar Arifin dalam Rapat Kerja Virtual bersama Komisi VII DPR RI, Senin (4/5/2020).

Untuk harga BBM jenis Ron 95 di Indonesia dijual Rp 9.650 per liter, lebih mahal dibandingkan Malaysia yang dijual Rp 4.299 per liter, Thailand sebesar Rp 7.933-11.302 per liter, Vietnam dipatok Rp 7.597 hingga Rp 7.812 per liter, dan Myanmar di level Rp 4.506 per liter.

Harga BBM Ron 95 Indonesia lebih murah dibanding Kamboja seharga Rp 9.850 per liter, Laos di level Rp 16.122 per liter, Filipina sebesar Rp 10.999 – Rp 12.523 per liter, dan Singapura sebesar Rp 21.317 per liter.

Sementara harga BBM jenis Ron 97/98 di Indonesia dipatok Rp 9.850 per liter. Harga tersebut lebih mahal jika dibanding dengan Malaysia sebesar Rp 5.331 per liter dan Myanmar Rp 7.754 per liter.

Untuk harga BBM jenis Solar Indonesia atau setara CN 51 di level Rp 9.850 hingga Rp 10.200 per liter. Harga tersebut termahal ketiga di ASEAN setelah Singapura dan Laos. Harga BBM jenis solar di Laos dipatok Rp 13.103 per liter. S

Sedangkan di Singapura, harga BBM jenis itu seharga Rp 17.450 per liter. Adapun BBM jenis ini merupakan Jenis BBM Tertentu (JBT) yang disubsidi pemerintah.

“Solar kita memang lebih tinggi dibandingkan beberapa negara mayoritas di Asean, tapi solar ini juga dipertahankan harganya cukup lama saat negara lain masih tinggi,” kata Arifin.

Keputusan pemerintah ini memperkuat keterangan PT Pertamina (Persero). Sebelumnya,  perusahaan plat merah itu menyatakan tidak ada penurunan harga BBM bersubsidi meski harga minyak mentah dunia sedang anjlok.

Menurut manajemen perseroan, harga BBM tidak berubah sejak 2016, kendati saat itu harga minyak mentah sedang tinggi.

“Masyarakat dapat memastikan, BBM subsidi dan penugasan (Premium dan Solar) dalam beberapa tahun tidak mengalami kenaikan, baik dalam kondisi minyak dunia tengah naik atau turun,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (3/5/2020). (bid)

1

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini