Bongkah.id – Belum adanya satu pun petugas Paksi (Penyuluh Anti Korupsi) di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo. Melalui Inspektorat Pemkab Sidoarjo mengajak seluruh Kepala SDN dan SMPN serta Sekcam se Sidoarjo diajak untuk menjadi Paksi, dengan harapan terhindar dari tindak pidana korupsi.
Ajakan tersebut, terjadi dalam keguatan Sosialisai Penyuluh Anti Korupsi (Paksi) Kabupaten Sidoarjo, yang dibuka oleh Plt Sekretaris Inspektorat Pemkab Sidoarjo, Evi Wahyu Harini, pada (3/12/2024) di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo. Dengan menghadirkan pemateri penyuluh Paksi senior, Suprijandani, dari Kaprodi Kesehatan Stikes Surabaya.
Evi Wahyu Harini menegaskan kalau untuk menjadi Paksi itu tidak sekedar seremonial saja, tidak sekedar sertifikasi saja. Tetapi benar-benar harus ada tindakan nyata, riil tidak melakukan korupsi, justru mengajak teman-teman yang lainnya agar tidak korupsi.
“Komitmen nyata, menunjukkan jati diri tidak korupsi,” tegasnya.
Kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Anti Korupsi se Dunia. Dengan mengundang seluruh Kepala SDN dan SMPN, juga Sekcam se Kabupaten Sidoarjo.
Diharapkan Sosialisasi Paksi ini nantinya ada yang tertarik, nanti bisa menularkan ke para guru-gurunya dan Sekcam bisa ditularkan kepada jajarannya.
“Tak ketinggalan Auditor dari Inspektorat juga ada yang diikutsertakan. Karena belum ada satu pun yang memiliki sertifikat Paksi. Dengan sosialisasi ini diharapkan ada yang berminat,” harapnya.
Kepala Dikbud Sidoarjo Tirto Adi dengan tegas mengatakan kalau sumber kesalahan itu sebenarnya sederhana. Jangan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. Atau jangan tidak melakukan sesuatu yang seharusnya harus dilakukan.
“Kata kunci itulah yang selalu saya sampaikan kepada para kepala SD maupun SMP se Sidoarjo,” tegasnya.
“Jadi sosialisasi ini akan semakin mengokohkan kita, semakin memperkuat kita dalam mengelola dana yang menjadi amanat masing-masing. Oleh karena itu dengan kehati-hatian kita yang saling mengingatkan, saling mengoreksi, semoga tidak ada penyimpangan yang dilakukan,” terang Tirto Adi.
Sementara itu, para peserta terlihat sangat antusias mengikutinya. Dalam paparan pembukaannya, Suprijandani langsung yang menanyakan apa penyebab korupsi, kenapa bisa terjadi ? Langsung dijawab dengan baik dan benar oleh para Kepala SMPN di Sidaorjo.
Namun, jawaban baik dan benar itu masih belum cukup mewakili benak Supridanjani. Menurutnya, kenapa bisa terjadi korupsi ? “Karena orang-orang yang baik diam semuanya,”. (yg/rf)