Logo PKB dan PDIP

Bongkah.id – PDI Perjuangan (PDIP) terus mematangkan sosok kandidat dan koalisi politik di Pilkada Jawa Timur. Partai tengah menimbang tiga sosok kandidat penantang pasangan calon petahana yang solid, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim Sri Untari  memastikan, partainya tetap mengusung kader sendiri di Pilkada Jatim. Hanya, dia menegaskan, penentuan calon harus dilakukan secara ketat mengingat rivalnya ada petahana yang kokoh, baik dari elektabilitas maupun dukungan politik.

ads

“Insya Allah ada. Tapi mungkin di last minute,” kata Untari.

Untari mengatakan, saat ini ada tiga nama calon dari kader yang menguat. Mereka ialah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PAN-RB Azwar Anas dan Budi Sulistyono alias Kanang Wakil Ketua DPD PDIP Jatim.

“Masih digodok di DPP. Kita nunggu instruksi DPP,” ujarnya. Keputusannya, lanjut Untari, akan segera disampaikan ke publik usai mendapat instruksi dari DPP.

PDIP juga sedang menjajaki koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Perkawinan politik nasionalis-relijius ini diyakini bakal mampu menandingi soliditas pasangan Khofifah-Emil yang mendapat sokongan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sejumlah partai politik lain.

“Sedang dilakukan (komunikasi) dengan PKB oleh Pak Ketua. Resmi belum. ngobrol sesama pimpinan mungkin sudah dilakukan,” tandasnya.

Sebelumnya, Kanang menyebut PDIP berencana mengumumkan nama calon untuk Pilgub Jatim pada awal Agustus.

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional Pilkada PDIP Seno Bagaskoro membenarkan jika PDIP masih membuka komunikasi dengan sejumlah partai politik, terutama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia mengungkit kerja sama antara PDIP dan PKB untuk mengusung Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno di Pilkada Jatim 2018.

“Ini semacam CLBK (cinta lama bersemi kembali) saja kalau harus mencari kesamaan dengan PKB,” ujarnya.

Menurut Seno, kombinasi antara PDIP dan PKB menjadikan pasangan calon yang akan diusung memiliki nilai utama, yakni nasionalis dan religius. “Tetapi memang secara formal dan definitif memang belum terbentuk,” ucapnya.

Seno menegaskan segala bentuk komunikasi politik untuk berkoalisi sedang dilakukan PDIP mencegah kemunculan pasangan calon tunggal. Oleh karena itu, tambah dia, partainya terus mematangkan kandidat yang paling mumpuni untuk menghadapi petahana di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim.

“Dalam iklim demokrasi yang sehat, apalagi sekelas Provinsi Jatim, semestinya tidak ada kotak kosong,” ungkap Seno.

Pasalnya sampai saat ini, petahana Khofifah-Emil masih menjadi satu-satunya pasangan calon yang sudah dipastikan bakal maju dengan dukungan dari KIM dan beberapa partai lain. Jika tak ada pasangan calon lain yang maju, Khofifah-Emil akan melawan kotak kosong.

“Bagi kami, akan menjadi lucu kalau hanya diikuti oleh satu pasangan calon,” tuturnya. (bid)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini