Ilustrasi
Ilustrasi SPMB

Bongkah.id – Di tengah keresahan para orang tua murid yang gigit jari karena gagal mendaftarkan anaknya, suara berbeda justru muncul dari pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang dan pihak sekolah.

Rhendra Kusuma, Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Jombang, menegaskan bahwa jadwal penerimaan peserta didik baru (SPMB) sudah diatur jelas dalam petunjuk teknis (juknis) yang dikeluarkan dinas.

ads

“Loh itu jadwalnya di juknis itu kan sudah ada petunjuk jadwalnya juga,” kata Rhendra, menanggapi penutupan pendaftaran yang lebih cepat dari jadwal resmi, Rabu (2/7/2025).

Rhendra bahkan menyebut bahwa pihak dinas sudah memerintahkan SD Negeri Kepanjen 2 untuk membuka kembali pendaftaran pada 29 Juni, agar para orang tua murid masih punya kesempatan.

“Kemarin tanggal 29 itu saya sudah suruh buka kembali kok SD Kepanjen 2 itu,” ujarnya.

Namun, pernyataan ini tak sejalan dengan cerita dari pihak sekolah. Fandi Ahmad, Ketua Panitia SPMB SD Negeri Kepanjen 2, bersikeras bahwa penutupan pendaftaran sudah sesuai dengan arahan dan juknis.

Menurut Fandi, sekolah hanya menjalankan perintah sesuai surat yang mereka terima. Nyatanya, surat resmi dari Disdikbud justru baru diterima setelah pendaftaran ditutup.

“Surat dari Disdikbud Bidang SD itu baru kami terima tanggal 1 Juli 2025 baru ada suratnya. Karena itu saya minta,” ungkapnya.

Bagi Fandi dan panitia, tak ada alasan membuka pendaftaran lagi pada 29 Juni, karena tak ada instruksi tertulis yang datang tepat waktu.

“Pada tanggal 29 Juni 2025 itu tidak ada perintah untuk membuka pendaftaran kembali untuk jenjang SD Negeri,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa penutupan pendaftaran juga mempertimbangkan hari libur.

“Kami itu sesuai arahan kepala sekolah, 27 Juni tanggal merah sementara 28-29 hari libur Sabtu dan Minggu,” terangnya.

Fandi menyebut pihaknya merasa sudah bekerja paling sesuai juknis. Bahkan menurutnya, SD Negeri Kepanjen 2 masih lebih patuh dibanding sekolah lain yang menutup pendaftaran lebih awal.

“Sebenarnya yang paling patuh juknis itu sekolah kita (SDN Kepanjen 2), lainnya malah sudah tutup awal. Tanggal 28-29 hari Sabtu Minggu libur,” jelasnya.

Tak hanya itu, Fandi juga mengungkap bahwa perubahan jadwal yang tiba-tiba di website dan surat susulan dari dinas membuat pihak sekolah kebingungan.

“Ini yang dirasakan teman-teman SD lain. Perubahan juknis itu tidak ada yang tahu, tiba-tiba web itu berubah tanggal 30 Juni 2025 dan tiba-tiba ada surat susulan tanggal 1 Juli 2025. Sudah terlambat,” tuturnya.

Di balik keruwetan birokrasi dan komunikasi yang tak sejalan ini, para orang tua murid hanya bisa berharap anak-anak mereka tetap punya bangku di sekolah negeri, meski harus menempuh jalan berliku.

Diberitakan sebelumnya, pada akhir Juni lalu, di balik pagar hijau SD Negeri Kepanjen 2 Jombang, langkah Hartono terhenti di depan ruang pendaftaran. Pria paruh baya ini datang membawa berkas keponakannya, anak laki-laki yang menjadi harapan keluarganya untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri favorit di Kabupaten Jombang.

Namun, pintu pendaftaran sudah tertutup rapat. Hartono hanya bisa menatap papan pengumuman yang berdiri kaku di sudut halaman sekolah. Padahal, menurut petunjuk teknis resmi, jadwal penerimaan murid baru untuk jenjang sekolah dasar di Jombang seharusnya berlangsung dari 19 Mei hingga 30 Juni, dengan pengumuman hasil seleksi pada 8 Juli mendatang. Kenyataannya, harapan Hartono berakhir lebih cepat dari yang ia bayangkan.

Di SD Negeri Kepanjen 2, pendaftaran ternyata ditutup pada 29 Juni. Hartono, yang baru sempat datang pada 26 Juni, terpaksa menelan kecewa ketika pihak sekolah menolak berkasnya. “Kamis kita konfirmasi ke Dinas Pendidikan perihal jalur mutasi apakah swasta bisa dan dijawab bisa,” kata Hartono
(ima/sip)

23

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini