Bongkah.id – Kritikan pedas menyasar Menteri Sosial Tri Rismaharini bergema di media sosial saat dirinya melakukan kunjungan ke Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (2/1/2021). Warganet mengkritik Risma yang punya pekerjaan rumah untuk menyelesaikan kemiskinan di kampungnya sendiri, Jawa Timur yang tercatat paling banyak, tapi malah sempat-sempatnya blusukan masuk gorong-gorong di Jakarta.
Kritikan ini dilontarkan aktivis sosial Geisz Chalifah melalui twitter, Sabtu (2/1/2021) siang. Menurutnya, dua figur mensos dari Jawa Timur -sebelumnya Khofifah Indar Parawansa- yang telah diangkat Presiden Joko Widodo seolah hanya untuk menyelesaikan kemiskinan di Jatim.
“Ada 10 provinsi dgn stunting tertinggi. Ada 5 Provinsi dgn penduduk miskin terbanyak. (Harap sabar Mensos RI blm dilantik),” tulis akun twitter @GeiszChalifah, Sabtu (2/1/2021) pagi.
Ada 10 provinsi dgn stunting tertinggi. Ada 5 Provinsi dgn penduduk miskin terbanyak. #MensosJakarta#MensosJakarta
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) January 2, 2021
Geisz melanjutkan cuitan berikutnya dengan angka kemiskinan berdasar data Badan Pusat Statistik per Maret 2020. Dalam postingan itu, tertulis Jawa Timur menduduki peringkat teratas provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yakni 4,42 juta jiwa (11,09%).
Disusul Provinsi Jawa Tengah, 3,98 juta jiwa (11,41%), Jawa Barat 3,92 juta jiwa (7,9%), Sumatera Utara 1,28 juta jiwa (8,75%) dan NTT 1,15 juta jiwa (20,9%).
“Ibu Mensos urusan Indonesia blm dilantik,” kicau @GeiszChalifah di akhir cuitan data lima provinsi dengan penduduk miskin terbanyak.
(Baca Juga: Enam Menteri Baru Dilantik Besok, Ini Janji Risma dan Sandiaga Uno).
(Baca Juga: KPK Minta Mensos Jamin dna Bansos Tak Dikorupsi Lagi).
Pada kicauan berikutnya, Geisz membandingkan dengan kemiskinan di DKI Jakarta yang tidak masuk daftar 10 terbanyak.
“DKI tertinggal jauh, ga termasuk 5 Prov dgn jumlah penduduk miskin terbanyak. Ga termasuk 10 Prov dgn angka stunting tertinggi. Butuh Mensos khusus DKI untuk SEOLAH-OLAH DKI Berada diurutan teratas tingkat kemiskinan se Indonesia,” cuit Geisz.
Cuitan Geisz sontak memancing komentar miring lain dari netizen terkait sosok dan latar belakang Tri Rismaharini.
“Ternyata syarat jadi mensos itu harus berasal dari provinsi yang terbanyak penduduk miskinnya,” tulis akun @Andre_andhikaS.
Kritikan warganet bahkan merembet sampai pada aksi Risma sebelumnya ketika blusukan ke sejumlah titik di ibukota. Dalam kesempatan itu, mantan Walikota Surabaya sempat masuk ke gorong-gorong di kolong Tol Gedong Panjang Pluit, Jakarta.
“Mensos ga tertarik ngurusin penduduk, di provinsi termiskin di Indonesia (Jawa Timur). Padahal daerah asal bu risma. DKI Jakarta terlalu gemerlap, sayang unntuk tidak diperhatikan,” kata @dwiasry.
Sebagian warganet menyindir aksi Risma itu bagian dari manuver politik dalam persaingan urat sarafnya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Bahkan Risma sedang berusaha mengklaim hasil kerja orang nomor 1 di DKI.
“CC-in ke mensos baru om @GeiszChalifah biar melek dikit tuh daerah asal dia, ebih banyak orang miskin ok lah dia dulu walikota, ga bisa merambah ke kota laen di Jatim. Lah sekarang keputusan dalam bidang sosial kan ada di tangannya, sok-sokan obok-obok tempat orang,” tulis @niewwiw_wiyono.
“Kalo bisa, tuh mensos suruh urus anak anak Papua yang pra sejahtera aja bang. Jangan pencitraan di Jakarta gitu,” tambah @Priyo_Muhammad membalas postingan Geisz. (bid)