Sunarni saat mengolah keripik dirumahnya. bongkah.id/Karimatul Maslahah/
Sunarni saat mengolah keripik dirumahnya. bongkah.id/Karimatul Maslahah/

bongkah.id – Perjuangan seorang ibu asal Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang Jawa Timur sukses meraup cuan dari produksi aneka jenis keripik rumahan untuk kebutuhan pendidikan anaknya.

Tekad Sunarni (46) rupanya berhasil membiayai kuliah anaknya, ia sukses dikenal menjadi pengolah berbagai jenis keripik rumahan yang gurih dan lezat.

ads

“Awalnya tahun 2016 pisang-pisang di kebun ibu itu tidak laku di desa ini, terus saya ini berinisiatif untuk buat keripik sambil nguliahin anak,” ujarnya, Minggu (1/9/2024).

Sunarni mengolah berbagai macam jenis keripik, mulai dari keripik tales, singkong, kembang goyang, hingga keripik pisang.

“Kripik mulai jenis pisang manis dan ori, tales rasa balado dan ori, singkong ori ya balado, dan yang keempat keripik kembang goyang,” ujarnya.

Meski hanya bekerja seorang diri, Sunarni mampu mengolah keripik rumahan ini dengan baik, hingga mampu memproduksi kurang lebih 12 kilogram keripik perhari.

“Setiap harinya produksi sekitar 10 sampai 12 kilo, yang membuat beda di sini itu mungkin rasanya tidak pakai pemanis buatan dan pelanggan sendiri yang ngomong begitu,” kata dia.

Harga keripik olahan Sunarni sangat murah, mulai dari Rp 3 ribu hingga Rp 12 ribu, Sunarni pun tidak hanya menunggu pesanan datang, ia juga menitipkan keripik buatannya di toko-toko.

“Harga mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 12 ribu. Alhamdulillah omzet bersih sekitar Rp 1.5 juta sampai Rp 2 juta perbulan,” pungkasnya.

Dari usaha ini, tentu Sunarni mampu memenuhi kebutuhan keluarganya seperti membiayai kebutuhan sekolah anak tunggalnya di perguruan tinggi. (ima/sar)

8

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini