
Bongkah.id – Pengalaman pahit dialami Resty Widya Ningrum, pemilik Salon Omah Cantik di Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Ia tak menyangka, pelayanan ramah yang ia berikan kepada pelanggan baru justru berujung kerugian akibat uang palsu.
Hari itu, Rabu (30/7) sore, seorang perempuan datang ke salonnya bersama seorang pria yang disebut sebagai suami. “Dia datang bersama laki-laki yang katanya suaminya, nunggu di depan. Katanya, dia tahu salon ini dari Google,” tutur Resty saat ditemui, Jumat (1/8/2025).
Pelanggan baru itu memilih perawatan hair extension sekaligus membeli skincare. Total tagihan mencapai Rp540 ribu. Ia membayar dengan uang tunai sejumlah Rp550 ribu dan menerima kembalian Rp10 ribu dari Resty.
Namun, setelah pelanggan itu pergi, hanya berselang sekitar 20 menit, Resty mulai merasa ada yang janggal. “Waktu orangnya keluar, saya tanya ke teman, kok uangnya lengket. Asli atau palsu ya? Ternyata memang uang palsu,” ungkapnya.
Kecurigaan itu muncul setelah ia melihat fisik uang yang terasa tidak biasa. Ia pun membawa uang tersebut ke toko modern untuk memastikan kebenarannya. “Setelah dicek, ternyata benar uang palsu semua,” ucap Resty.
Ia mengaku saat menerima uang itu, dirinya sedang kurang fokus karena melayani sendiri. Itulah mengapa ia tidak langsung menyadari bahwa uang yang diserahkan pelanggan adalah palsu.
“Waktu mau bayar, dia itu tanya-tanya soal skincare, seakan mengulur waktu, nah saya juga kurang fokus saat dia melakukan pembayaran tunai,” pungkasnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha jasa, khususnya di sektor kecantikan, agar tetap waspada terhadap modus baru penipuan. Terlebih jika pelanggan belum dikenal dan melakukan transaksi tunai dalam jumlah besar. (ima/sip)